Banjir Mendampak 3 Kecamatan di Kabupaten Malaka NTT Akibat Cuaca Ekstrem

Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Malaka, NTT, akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak hari Minggu lalu.

oleh Tim Regional diperbarui 12 Mar 2024, 15:06 WIB
Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Malaka, NTT, akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak hari Minggu lalu. (Liputan6.com/ Dok Ist)

 

Liputan6.com, Kupang - Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Malaka, NTT, akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak hari Minggu lalu (10/3/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malaka menyebutkan, ketiga kecamatan itu antara lain Kecamatan Malaka Tengah, Malaka Barat, dan Weliman.

"Ada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Malaka Tengah, Malaka Barat, dan Weliman," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malaka Stefanus Nahak Klau, Selasa (12/3/2024).

Hujan deras sejak Minggu (10/3) menyebabkan air sungai Benenai di Kabupaten Malaka meluap dan banjir menerjang permukiman warga pada tiga kecamatan itu.

BPBD Kabupaten Malaka merinci desa yang terdampak banjir, antara lain Desa Naimana, Fahiluka, Lawalu di Kecamatan Malaka Tengah, Desa Sikun, Desa Fafoe, Desa Oan Mane, dan Desa Motaain di Malaka Barat, serta Desa Forekmodok dan Lamudur di Kecamatan Weliman.

Banjir juga menerjang sebagian pemukiman warga dan lahan pertanian pada sembilan desa itu.

Stefanus mengatakan penanganan darurat yang telah dilakukan saat ini adalah distribusi air bersih. Hal itu telah dilakukan baik oleh BPBD, Dinas Sosial, maupun pihak kecamatan.

"Sementara ini kebutuhan utama itu air bersih, sedangkan data-data dampak banjir masih direkapitulasi," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem hingga 14 Maret 2024

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terjadinya cuaca ekstrem di wilayah NTT hingga 14 Maret 2024.

Atas kondisi itu, Stefanus mengimbau masyarakat Kabupaten Malaka, khususnya yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai Benenai untuk menyimpan barang-barang berharga ke tempat yang aman sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap bencana.

Stefanus meminta warga untuk membersihkan saluran air dan selokan yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk untuk menghindari penyakit demam berdarah dan diare.

"Selalu waspada dan perhatikan kesehatan," kata Stefanus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya