Nantikan Presiden Terpilih 2024, AS Harap Kerja Sama dengan Indonesia Terus Terjalin

Pemerintah AS berharap dapat melanjutkan kerja sama dengan pemerintah Indonesia, mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat kedua negara.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Feb 2024, 14:07 WIB
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo atau Jokowi bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Washington DC, Senin (13/11/2023). Jokowi menyatakan, status kemitraan Indonesia-AS meningkat menjadi Comprehensive Strategic Partnership atau CSP. (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Selain masyarakat Indonesia, pemerintah Amerika Serikat (AS) juga tengah menantikan siapa yang akan resmi terpilih menjadi Presiden Indonesia 2024, seraya berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dan hubungan bilateral dengan Indonesia.

"Kami mengucapkan selamat kepada rakyat Indonesia atas partisipasi yang tinggi dalam pemilu kemarin. Kami menantikan pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai hasil resmi pemilu 2024," ungkap Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, dalam pernyataan resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis (15/2/2024).

Tahun ini, Indonesia dan AS merayakan hubungan diplomatiknya yang ke-75 tahun. Dengan itu, pemerintah AS berharap bahwa pemerintahan Indonesia yang baru dapat mewujudkan prioritas bersama yang bermanfaat bagi masyarakat di kedua negara.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan Presiden terpilih untuk mewujudkan prioritas bersama...., termasuk mengatasi perubahan iklim, memastikan kawasan Indo-Pasifik yang makmur dan aman, dan menjaga stabilitas internasional," lanjut Miller.

"Bersama dengan pemerintahan baru Indonesia, kita akan bekerja untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi warga negara kita dan mengatasi tantangan paling mendesak di abad ke-21," imbuh dia.

Amerika Serikat dan Indonesia, sebut Miller, merupakan mitra dekat berdasarkan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Kemitraan Strategis Komprehensif.

2 dari 4 halaman

Status Hubungan AS-Indonesia Meningkat

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak Presiden Biden untuk turut menghentikan konflik dan kekejaman yang terjadi di Gaza, Palestina. "Hal ini merupakan sebuah hal yang sangat menyakitkan bagi umat manusia," ujar Jokowi. (AP Photo/Andrew Harnik)

Hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat resmi meningkatkan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi comprehensive strategic partnership (CSP) usai pertemuan antara Presiden Jokowi dan Presiden Joe Biden bertemu di Gedung Putih, Senin (13/11/2023).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkap bahwa peningkatan status tersebut akan menjadi fondasi kuat untuk penguatan kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi.

3 dari 4 halaman

Menhan Prabowo Sepakati Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dengan AS

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd J. Austin III dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menandatangani Pengaturan Kerja Sama Pertahanan atau Defense Cooperation Arrangement (DCA) (Kedubes AS).

Salah satu calon presiden yakni Prabowo Subianto dalam wewenangnya sebagai Menteri Pertahanan Indonesia, sebelumnya menyepakati kerja sama dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd J. Austin III untuk menandatangani Pengaturan Kerja Sama Pertahanan atau Defense Cooperation Arrangement (DCA) yang bersejarah antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Pengaturan Kerja Sama Pertahanan ini membuka peluang baru bagi kerja sama tingkat lanjut yang akan dijajaki antara Amerika Serikat dan Indonesia.

"Menteri Prabowo Subianto dan saya baru saja menandatangani Pengaturan Kerja Sama Pertahanan yang bersejarah di sela-sela ADMM-Plus di sini di Jakarta," kata Menteri Austin, demikian disebutkan dalam rilis dari Kedubes AS di Jakarta.

"Hubungan pertahanan yang semakin mendalam antara Amerika Serikat dan Indonesia merupakan inti dari Kemitraan Strategis Komprehensif yang baru ditingkatkan."

4 dari 4 halaman

Kerja Sama dengan Kemenag

Penandatanganan komitmen perluasan program Fulbright AS-Indonesia dengan Kemenag. Berurutan dari kiri Sekjen Kemenag Prof. Dr. Nizar. M.Ag dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Urusan Diplomasi Publik dan Hubungan Masyarakat Elizabeth M. Allen, Selasa (5/12/2023).

Sementara itu belum lama ini Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menandatangani Statement of Intent atau pernyataan minat perluasan kerja sama Program Fulbright, yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kemenag Prof. Dr. Nizar. M.Ag dan Elizabeth M. Allen di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Selasa (5/12/2023). 

Program Fulbright ini merupakan program pertukaran akademik utama yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Amerika Serikat dan terus beroperasi sejak tahun 1947. Kini, program tersebut telah tersebar di 160 negara dengan salah satunya di Indonesia.

Infografis 24 Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2024 Lolos ke Tahap Verifikasi Administrasi (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya