Anies Kritik Penyaluran Bansos: Jangan Dirapel

Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan ingin mengatur kembali jadwal penyaluran bantuan sosial (bansos).

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 04 Feb 2024, 21:27 WIB
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan saat mengikuti Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan ingin mengatur kembali jadwal penyaluran bantuan sosial (bansos). Dia ingin penyebarannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan target penerima bansos.

Hal ini diungkap Anies dalam Debat Capres kelima. Dia kembali menegaskan, bansos itu merujuk pada kebutuhan orang-orang yang masuk kategori penerima bansos seperti orang miskin dan pra-sejahtera.

"Pertama, kita harus menyadari bahwa yang disebut sebagai bansos adalah bantuan untuk si penerima bukan bantuan untuk si pemberi, karenanya dia diberikan sesuai dengan kebutuhan si penerima," ungkap Anies dalam Debat Capres, di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Dia merumuskan, penyaluran bansos akan melihat waktu-waktu si penerima membutuhkannya. Misalnya dibutuhkan bulan ini, maka penyalurannya akan segera dilakukan, sama halnya jika dibutuhkan tiga bulan berikutnya, penyalurannya pun akan disesuaikan.

"Kalau penerimanya membutuhkan bulan ini, ya diberikan bulan ini, kalau dibutuhkannya 3 bulan lagi, ya 3 bulan lagi, tidak usah dirapel semuanya," kata Anies.

Konsep penyaluran bansos ini yang disebut Anies sebagai bansos tanpa pamrih.

"Dijadikan sebagai sesuai kebutuhan. Itu yang nomor satu, itulah yang disebut sebagai bansos tanpa pamrih," sambung Anies Baswedan.

 

2 dari 3 halaman

70 Juta Orang Tak Punya Jaminan Sosial

Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan saat membacakan visi misi di debat Pilpres 2024 terakhir yang digelar Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Sebelumnya, Calon Presiden nomor Urut 1 Anies Baswedan mengungkap ada sekitar 70 juta orang yang belum memiliki jaminan. Pada konteks ini, termasuk adalah bantuan sosial (bansos).

Anies mengatakan, hal itu merupakan masalah yang saat ini dihadapi oleh Indonesia. Dia juga mencatat, masih ada 45 juta orang yang belum bekerja dengan layak.

"Apa masalah hari ini? 45 juta orang belum bekerja dengan layak, bicara jaminan sosial, lebih dari 70 juta orang tidak punya jaminan sosial," ujar Anies dalam Debat Capres, di Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Dia menjelaskan, selama satu tahun belakangan, pihaknya menerima banyak masukan dari masyarakat. Salah satu yang disorotinya juga adalah terkait dengan penyaluran bansos.

 

3 dari 3 halaman

Kepentingan Penerima Bansos

Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, dan Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat debat Pilpres 2024 terakhir yang digelar Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Setelah melihat fenomena bansos belakangan, Anies merumuskan sejumlah cara penyaluran bansos. Misalnya, tertuang dalam programnya, yakni bansos plus.

"Apa yang ingin kita capai? satu, kita ingin memastikan hidup sehat, dan bila sakit ada pertolongan cepat, tumbuh cerdas dengan biaya terjangkau, keluarga sejahtera karena upahnya layak," tuturnya.

Anies menegaskan akan memberikan bansos pada kalangan-kalangan yang membutuhkan dan bukan berdasarkan pada kepentingan dari pemberi bansos.

"Bila membutuhkan diberikan bansos sesuai kebutuhannya. Bansos plus, bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberi, tapi untuk kepentingan yang diberi, dan warga negara yang bangga dengan negaranya karena dijaga budayanya dan etikanya dijaga tinggi," sambung Anies Baswedan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya