Hungaria Ragukan Keseriusan Swedia Gabung NATO

Hungaria dan Turki adalah dua negara NATO yang bertahan dan belum meratifikasi upaya Swedia untuk bergabung dengan aliansi pertahanan tersebut, setelah invasi Rusia ke Ukraina.

oleh Tim Global diperbarui 20 Jan 2024, 20:40 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson berjabat tangan disaksikan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Senin (10/7/2023), di Vilnius, Lithuania. (Dok. AP/Yves Herman)

Liputan6.com, Jakarta - Hungaria mengkritik Swedia dalam pernyataan pada Kamis (18/1), karena tidak mengambil langkah apa pun untuk memperkuat hubungan bilateral, sehubungan dengan upaya negara Nordik tersebut untuk bergabung ke NATO. Hungaria menyimpulkan, bahwa akses cepat bagi Swedia ke NATO, mungkin bukan sebuah “prioritas”.

Hungaria dan Turki adalah dua negara NATO yang bertahan dan belum meratifikasi upaya Swedia untuk bergabung dengan aliansi pertahanan tersebut, setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Turki meratifikasi permohonan Swedia untuk masuk NATO, dengan syarat Kongres AS juga menyetujui permintaan Ankara untuk 40 jet tempur F-16.

Hungaria telah berulang kali menegaskan bahwa mereka mendukung upaya Swedia, namun terus menunda jadwal pengajuan masalah ini ke parlemen untuk pemungutan suara, dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (19/1/2024).

September lalu, Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban mengatakan kepada parlemen, bahwa meratifikasi upaya Swedia untuk menjadi anggota NATO bukanlah hal yang “mendesak”, dan dia menuntut “respek” dari negara Nordik tersebut, yang merupakan sesama anggota UE.

Budapest sering mengecam apa yang disebutnya sebagai "sikap bermusuhan terbuka" Stockholm, dan menuduh perwakilan Swedia "berulang kali ingin menyerang Hungaria" dalam masalah supremasi hukum.

Kepala staf PM Hungaria Viktor Orban, Gergely Gulyas, pada Kamis mencatat kurangnya “langkah-langkah untuk membangun kepercayaan” dari Stockholm demi peningkatan hubungan kedua negara.

Gulyas menggambarkan hubungan mereka sebagai "aliansi yang sah, tetapi tidak bersahabat".

“Oleh karena itu saya harus menyimpulkan bahwa bagi Swedia, akses cepat ke NATO bukanlah prioritas saat ini,” tambahnya.

 

2 dari 2 halaman

Ratifikasi Tawaran Swedia

Ilustrasi Bendera Swedia yang menjadi negara Uni Eropa pertama mengakui kedaulatan Palestina pada 30 Oktober 2014. (Pixabay/Unif)

Pejabat senior pemerintah menyarankan pemerintah Swedia “harus menghubungi, menanyakan kekhawatiran Parlemen Hungaria dan apa yang dapat mereka lakukan untuk mengatasinya”.

Menanggapi pertanyaan, Gulyas menolak untuk mengulangi janji Orban sebelumnya, untuk tidak menjadi negara terakhir yang meratifikasi tawaran Swedia.

“Kami ingin menghindari situasi ini, tapi tanpa bantuan Swedia, kami mungkin tidak bisa. Jika hal ini tidak penting bagi Swedia, mengapa hal ini harus penting bagi kami?”

Infografis Presiden Ukraina Geram Ditolak NATO (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya