IPW: Kejar Penyerang Lapas Sleman, Polri Tak Perlu Libatkan TNI

Polri harus menerjunkan Detasemen Khususu 88 Anti Teror untuk memburu para penyerang Lapas Sleman itu.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Mar 2013, 13:49 WIB
Petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan tidak ada anggotanya yang terlibat penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Sehingga, Polri diminta tidak ragu lagi untuk mengungkap pelaku serangan yang menewaskan 4 tahanan itu.

"Dengan demikian Polri tidak perlu ewuh pakewuh lagi untuk segera memburu dan menangkap pelaku. Dalam mengungkap kasus ini Polri pun tak perlu melibatkan TNI karena oknum TNI tidak terlibat," kata Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane di Jakarta, Selasa (26/3/2013).

Neta berharap Polri segera menerjunkan Detasemen Khususu 88 Anti Teror untuk memburu para penyerang Lapas Sleman itu. Densus dinilai memiliki kemampuan untuk menangkap 'pasukan siluman' itu dengan cepat.

"Kecepatan untuk memburu, menangkap, dan mengungkapkan kasus ini sangat diperlukan. Sikap profesional Densus 88 tentu dipertaruhkan dalam menuntaskan kasus yang sudah mendapat perhatian internasional ini," katanya.

Menurut dia, kecepatan pengungkapan kasus ini sangat diperlukan agar masyarakat merasa nyaman dan tidak berada di bawah bayang-bayang ketakutan akibat teror penyerbuan itu. Selain itu, juga untuk memberikan kepastian hukum.

"Sehingga pihak-pihak tertentu tidak sewenang-wenang lagi dalam menghabisi orang-orang yang tidak disukainya, meski orang tersebut sudah ditahan di dalam sel lembaga pemasyarakatan," tutur Neta.

Lapas Cebongan, Sleman, diserbu kelompok bersenjata api pada Sabtu 23 Maret dini hari. Para penyerang mencari target mereka, yaitu 4 tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus. Di dalam sel, 4 tersangka nahas itu dieksekusi dengan berondongan peluru tajam. (Eks)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya