Jokowi ke AS Ketemu Joe Biden, Bahas Nikel hingga Kendaraan Listrik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada hari Senin.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Nov 2023, 10:30 WIB
Presiden Indonesia Jokowi dan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT G20 di Bali. (Dok Kedubes AS di Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat dan Indonesia dikabarkan akan membahas kemitraan untuk meningkatkan perdagangan nikel logam baterai kendaraan listrik (EV).

Hal itu diungkapkan oleh tiga sumber yang mengetahui langsung pembicaraan tersebut.

Mengutip US News, Senin (13/11/2023) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada hari Senin.

“Momentumnya secara keseluruhan cukup menjanjikan, namun (kami) tidak ingin meremehkan fakta bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di sini,” kata salah satu sumber.

Di sisi lain, Pemerintahan Biden masih mengkhawatirkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola di Indonesia dan sedang mengkaji bagaimana kesepakatan tersebut bisa berjalan, menurut sumber.

Pemerintah AS juga merencanakan konsultasi lebih lanjut dengan anggota parlemen dan kelompok buruh AS dalam beberapa pekan mendatang.

"Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kami dapat secara resmi mengumumkan perundingan mengenai kemitraan mineral penting,” jelas sumber terkait, yang enggan diungkap identitasnya.

Pada September 2023, Indonesia, yang memiliki cadangan bijih nikel terbesar di dunia, telah meminta Amerika Serikat untuk memulai diskusi mengenai kesepakatan perdagangan mineral sehingga ekspor dapat tercakup dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) AS.

Diskusi pemerintahan Biden, yang mencakup Perwakilan Dagang AS Katherine Tai serta Gedung Putih, fokus untuk memastikan bahwa potensi pasokan nikel diproduksi dengan dampak lingkungan sesedikit mungkin, menurut salah satu sumber, yang secara langsung memberi nasihat kepada pemerintah.

 

2 dari 3 halaman

Jokowi Menuju Amerika Serikat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta rombongan mendarat di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat, pada Minggu (12/11/2023). (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Dalam unggahan di akun Instagramnya, Jokowi menunjukkan momen ketika ia hendak melakukan perjalanan ke Washington D.C usai menghadiri KTT Luar Biasa OKI di Riyadh, Arab Saudi.

"Usai menghadiri KTT Luar Biasa OKI di Riyadh, saya meninggalkan Arab Saudi melalui Bandara Internasional King Khalid pagi ini waktu setempat menuju Amerika Serikat,” tulis Jokowi di Instagram, dikutip Senin (13/11).

"Dalam kesempatan menyampaikan sambutan di KTT sebelumnya, saya meminta dukungan dari para pemimpinOKI untuk menyampaikan hail dari KTT Luar Biasa OKI kepada Presiden Joe Biden yang rencananya saya temui dalam lawatan kenegaraan ke Amerika Serikat ini,” bebernya.

3 dari 3 halaman

7 Perusahaan Otomotif Mau Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia

Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau EV.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memastikan bahwa sejumlah perusahaan otomotif tengah berdiskusi dengan pemerintah untuk investasi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut berencana membangun pabrik di Indonesia. 

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimudin mencatat, sebanyak 7 perusahaan otomotif dari berbagai negara tengah menjalin diskusi tersebut.

"Indonesia tengah menarik minat dari berbagai perwakilan EV yang mewakili setengah dari produksi global,” ungkap Rachmat dalam kegiatan Dekarbonisasi Sektor Transportasi melalui Adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)  di Wilayah Jawa Barat, Selasa (7/11/2023).

"Harapan kita nanti mulai tahun depan (mereka) akan mulai membangun pabrik, membangun produknya, mungkin di tahun 2026 atau 2027 sudah pada jadi pabriknya (EV), kita bukan hanya jadi konsumen di sini,” jelas dia.

Ketujuh perusahaan EV ini adalah BYD asal China, Tesla asal Amerika Serikat, GM-Wuling-SAIC dari AS dan China, Stellantis, Geely Auto Group dari Jerman, Renault-Nissan-Mitsubishi Alliance (gabungan Prancis dan Jepang) dan Cherry Auto Co. dari China.

"Sebagian dari mereka bahkan berencana untuk menjadi Indonesia sebagai ekspor hub electric vehicle,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah akan terus mempermudah investor yang akan melakukan investasi kendaraan listrik di Indonesia. Langkah itu salah satunya adalah dengan menyiapkan paket kebijakan, terkait durasi insentif pembebasan Pajak Penghasilan (PPh).

Langkah-langkah tersebut sedang dalam proses pengkajian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya