3 Lapangan Usaha yang Ciptakan Lowongan Kerja Terbanyak per Agustus 2023

BPS mencatat jumlah orang bekerja saat ini mencapai 139,85 juta orang per Agustus 2023. Dari angka tersebut, sekitar 37,68 persen di antaranya berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai, lalu yang berusaha sendiri 23,03 persen dan berusaha dibantu buruh tidak tetap presentasenya sebanyak 14,15 persen.

oleh Tira Santia diperbarui 06 Nov 2023, 19:00 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada tiga lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja per Agustus 2023, diantaranya akomodasi dan makanan minuman, konstruksi, serta pertanian. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada tiga lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja per Agustus 2023, diantaranya akomodasi dan makanan minuman, konstruksi, serta pertanian.

"Tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah akomodasi dan makanan minuman sebesar 1,18 juta orang, konstruksi sebesar 0,77 juta orang, dan pertanian 0,75 juta orang," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023, Senin (6/11/2023).

Diketahui, BPS mencatat jumlah orang bekerja saat ini mencapai 139,85 juta orang per Agustus 2023. Dari angka tersebut, sekitar 37,68 persen di antaranya berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai, lalu yang berusaha sendiri 23,03 persen dan berusaha dibantu buruh tidak tetap presentasenya sebanyak 14,15 persen.

Untuk rincian lengkapnya, BPS mencatat penduduk yang bekerja terdiri dari pekerja penuh sebanyak 96,39 juta orang, pekerja paruh waktu 34,12 juta orang, dan setengah pengangguran 9,34 juta orang.

Lebih lanjut, BPS juga mencatat terjadi penurunan jumlah tenaga kerja di tiga lapangan usaha, diantaranya aktivitas kesehatan dan kegiatan sosial sebanyak 0,03 juta orang.

Kemudian, jumlah tenaga kerja di lapangan usaha informasi dan komunikasi juga menurun 0,02 juta orang. Selanjutnya, diapangan usaha treatment air sampah, dan daur ulang menurun 0,02 juta orang.

 

2 dari 3 halaman

Pengangguran di Indonesia 7,86 Juta Orang, di Kota Turun Tapi di Desa Naik

Sejumlah pencari kerja memadati arena Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2023 tercatat sebanyak 7,86 juta orang. Komposisi tersebut berasal dari 212,59 juta penduduk usia kerja dan 147,71 juta angkatan kerja.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, jumlah pengangguran itu turun sebanyak 560 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2023 terdapat sebanyak 7,86 juta orang pengangguran atau setara dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,32 persen. Angka ini lebih rendah 0,54 persen poin jika dibandingkan dengan Agustus 2022, namun masih relatif lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi atau Agustus 2019," kata Amalia dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Kurtal III-2023 di Kantor BPS, Senin (6/11/2023).

Adapun Amalia melaporkan, jika dilihat menurut wilayah, terjadi penurunan pengangguran pada wilayah perkotaan. Sementara pada wilayah pedesaan terjadi peningkatan.

Sementara menurut jenis kelamin dibandingkan periode yang sama tahun lalu, komposisi pengangguran laki-laki sebesar 5,42 persen atau mengalami penurunan sebanyak 0,5 persen, sedangkan pengangguran perempuan tercatat 5,15 persen atau turun 0,6 persen.

Di samping pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih tumbuh positif sepanjang periode Agustus 2022 hingga Agustus 2023, tercatat mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 4,55 juta orang.

 

3 dari 3 halaman

Pekerja Penuh

Lebih lanjut, BPS mencatat jumlah orang bekerja saat ini mencapai 139,85 juta orang. Dari angka tersebut, sekitar 37,68 persen di antaranya berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai, lalu yang berusaha sendiri 23,03 persen dan berusaha dibantu buruh tidak tetap presentasenya sebanyak 14,15 persen.

Untuk rincian lengkapnya, BPS mencatat penduduk yang bekerja terdiri dari pekerja penuh sebanyak 96,39 juta orang, pekerja paruh waktu 34,12 juta orang, dan setengah pengangguran 9,34 juta orang.

"Peningkatan proporsi pekerja formal ini mengindikasikan keadaan ketenagakerjaan yang terus membaik, meskipun proporsinya masih lebih kecil dibandingkan kondisi sebelum pandemi," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya