Sekjen PDIP: Jokowi Tidak Berkenan Banyak Baliho Pajang Sosok Dirinya

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memastikan sesungguhnya Presiden Jokowi tidak terlalu berkenan hal itu dilakukan. Sebab menurut pengalaman Hasto, Jokowi lebih mementingkan bekerja ketimbang memasang wajah di baliho.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Jul 2023, 08:37 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan pengarahan dalam rapat kerja daerah (Rakerda) di Sumatera Barat. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang tahun Pemilu 2024, baliho menjadi fenomena umum di tiap sudut jalan raya. Bahkan sosok Presiden Jokowi yang tidak lagi bisa ikut kontestasi turut mejeng, dengan penataan yang disandingkan dengan tokoh politik atau partai politik tertentu.

Menanggapi hal itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memastikan sesungguhnya Presiden Jokowi tidak terlalu berkenan hal itu dilakukan. Sebab menurut pengalaman Hasto, Jokowi lebih mementingkan bekerja ketimbang memasang wajah di baliho.

“Saya masih teringat ketika menjadi Tim Kampanye pada tahun 2014 dan 2019 termasuk ketika Pilgub, Pak Jokowi tidak berkenan ketika begitu banyak baliho-baliho dipasang karena itu bukan jati diri kepemimpinan dari Presiden Jokowi,” kata Hasto dalam keterangan pers diterima, Rabu (12/7/2023).

Hasto menambahkan, Jokowi memiliki kebiasaan kerja langsung dengan turun ke bawah atau yang populer disebut blusukan. Kemudian ketika sudah menjabat, hal itu tetap dilakukan dan diiringi dengan membuat kebijakan pro rakyat seperti yang dilakukan bakal calon penerusnya yakni Ganjar Pranowo.

“Bagi PDI Perjuangan spirit kepemimpinan Pak Jokowi yang sama dengan kepemimpinan dari Pak Ganjar Pranowo adalah menghadirkan kebijakan di tengah rakyat sehingga blusukan adalah hal yang penting,” jelas Hasto.

Hasto menegaskan, kepemimpinan bukanlah dengan menaruh gambar-gambar di pinggir jalan, tetapi hadir menyelesaikan masalah rakyat. Karena itu, politisi asal Yogyakarta ini menyinggung para pihak yang mencoba menyandingkan siapapun itu di baliho dengan wajah Presiden Jokowi demi mendongkrak suara.

“Memasang baliho untuk mendapatkan efek elektoral dalam bahasa Jawa akan kecele, karena terbukti dalam pengalaman Pak Jokowi ketika menjadi gubernur, presiden pertama, presiden periode kedua, itu kehadiran di tengah rakyat melalui blusukan itu jauh lebih penting," wanti Hasto.

2 dari 2 halaman

Langkah Jokowi Akan Dilanjutkan oleh Ganjar

Jokowi disambut oleh bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo, keduanya bersalaman dan tersenyum ceria. Selain itu sejumlah jajaran DPP PDIP juga turut menyambutnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Hasto percaya, apa yang dilakukan Jokowi akan mampu dilanjutkan oleh Ganjar Pranowo. Termasuk karakter yang diyakini memiliki kesamaan untuk hadir di tengah rakyat.

"Karena itulah bagi PDI Perjuangan, Pak Ganjar itu adalah menghadirkan karakter kepemimpinan Pak Jokowi di tengah-tengah rakyat," Hasto menutup.

Infografis Pesan Khusus Megawati Soekarnoputri untuk Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya