Sukses

Jessica Iskandar Hamil Anak Ketiga di Usia 36, Ungkap Alasan Pakai Metode Bayi Tabung atau IVF

Jessica Iskandar berhasil hamil anak ke-tiga lewat program Fertilisasi In Vitro (IVF) atau bayi tabung. Kabar bahagia ini disampaikan Jessica di akun Instagram pribadinya.

Liputan6.com, Jakarta Kabar bahagia datang Jessica Iskandar yang kini tengah hamil anak ketiga. Jedar begitu sapaanya berhasil hamil lewat program Fertilisasi In Vitro (IVF) atau bayi tabung.

Dalam unggahan terbaru Jessica pada Selasa, 21 Mei 2024 Jessica menggunggah hasil pemeriksaan kehamilan pada 15 Mei 2024. Terlihat ada kantung janin dan detak janin yang tengah dikandungnya.

Ia pun meminta kepada penggemar dan pengikutnya agar kehamilan ketiga ini berjalan lancar. 

"Doain ya guys lancar dan sehat-sehat semua," kata Jedar. 

Kehamilan ketiga ini diperoleh dengan menjalani program bayi tabung di Morula IVF Surabaya National Hospital yang ditangani oleh tim dokter profesional, salah satunya yaitu dr Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K).

Pesan Dokter ke Jedar dan Suami

Dalam video yang diunggah di instagram milik Jedar, dokter yang akrab disapa Benny Arifin ini mewanti-wanti Jessica dan suaminya, Vincent Verhaag untuk merawat kehamilannya serta mengonsumsi obat secara teratur.

"Setelah dapat kabar gembira begini Jess, Vin, tugas kalian belum selesai. Kenapa? Karena masih harus merawat kehamilan ini. Satu, obat-obat yang dipakai sebelumnya harus dilanjutkan, nggak boleh berhenti. Obat-obat yang dikasih oleh IVF itu nggak boleh berhenti,” kata Benny Arifin.

Alasan Jedar Hamil dengan Program Bayi Tabung

Artis kelahiran 1988 ini telah memiliki dua anak secara alami yakni El Barack dan Don Azaiah Jan Vergaan.

Di usianya yang ke-36 tahun, Jedar memutuskan untuk menjalani program bayi tabung (IVF) untuk kehamilannya anaknya yang ketiga. Mengingat usianya sudah masuk rawan dengan kehamilan dengan kelainan kromosom maka ia dan suami memilih dengan metode bayi tabung atau IVF.

Salah satu teknologi  IVF adalah Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A). Ini adalah sebuat teknik yang digunakan untuk menganalisis jumlah kromosom yang ada pada embrio IVF.

"Saya sudah lama mendambakan anak lagi, Morula IVF Surabaya adalah tempat yang kami pilih untuk mewujudkan impian memiliki buat hati yang sehat secara genetik," kata Jedar dalam acara konferensi pers di Surabaya, Senin (20/5/2024). mengutip dari Antara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pilih RS yang Kompeten dalam Program Bayi Tabung

Jedar menjalani program bayi tabung di Morula IVF Surabaya National Hospital. Bagi Jedar track record keberhasilan lima temannya yang telah terlebih dulu berhasil menjalani program serupa disana jadi alasan kuat baginya untuk melakukan hal yang sama di rumah sakit tersebut.

"Kami harus tahu record dari dokternya, ada success story dan bisa bikin aku nyaman dan percaya," ujar Jedar.

3 dari 4 halaman

Tentang Bayi Tabung

Bayi tabung adalah program kehamilan yang menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh. Setelah penggabungan, sel telur yang sudah dibuahi (embrio) akan diletakkan kembali di rahim.

Proses kehamilan ini bermula ketika sel telur yang matang dibuahi oleh sperma di saluran indung telur. Jika sel telur yang sudah dibuahi ini menempel di dinding rahim, normalnya janin akan mulai tumbuh di rahim dan akan lahir 9-10 bulan kemudian.

Bayi tabung juga bisa menjadi salah satu solusi bagi wanita dan pria yang mengalami gangguan kesuburan untuk memiliki anak.

4 dari 4 halaman

Persiapan untuk Proses Bayi Tabung

Sebelum proses kehamilan di luar tubuh ini dilakukan, wanita perlu melakukan berbagai persiapan, salah satunya yaitu melakukan tes cadangan pada ovarium terlebih dahulu.

Hal ini melibatkan pengambilan sampel darah dan pengujian terhadap tingkat hormon perangsang folikel (FSH). Hasil tes dapat memberikan informasi pada dokter tentang ukuran dan kualitas sel telur.

Begitu juga dengan Jedar yang telah menjalani tes kesuburan dasar sebelum menjalani program. Meskipun mendapatkan hasil tes yang sempurna, tetapi Jedar tetap memilih IVF untuk meminimalisir kelainan genetik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini