ASC Puji Pembinaan Atlet Menembak Indonesia, Bisa Jadi Andalan di Asia

Wakil Presiden Konfederasi Olahraga Menembak Asia (ASC) Javaid Shamshad memuji pembinaan atlet menembak di Indonesia. Dia meyakini Indonesia memiliki potensi jadi andalan Asia di Olimpiade 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2023, 00:01 WIB
Atlet muda cabor menembak dan para pelatih dari 11 negara Asia yang mengikuti 12 Asian Youth Training and Coaching Camp Air Rifle di Lapangan Tembak PB Perbakin, Senayan, Jakarta, mulai 1 hingga 11 Juli 2023. (Bola.com/Dok. PB Perbakin)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Konfederasi Olahraga Menembak Asia (ASC) Javaid Shamshad mengatakan Indonesia punya peran penting dalam perkembangan olahraga menembak di Benua Kuning.

Menurutnya, petembak Indonesia memiliki peluang besar untuk bisa bersaing di pentas internasional. Hal ini tak lepas dari pola pembinaan yang dilakukan Pengurus Besar Persatuan Olahraga Menambak dan Berburu Seluruh Indonesia (PB Perbakin).

"Saya telah melihat sendiri selama empat tahun terakhir, Indonesia memiliki kapasitas karena kepemimpinan Ketua Perbakin Joni Supriyanto yang berdedikasi penuh. Saya melihat masa depan yang sangat baik untuk Indonesia. Bila Indonesia meningkat, Asia juga meningkat," ujar Shamshad seperti dikutip antara.

Shamshad hadir di Jakarta untuk melihat pelatihan untuk atlet muda dan pelatih bertajuk 12th Asian Youth Training & Coaching Camp Air Rifle yang dimulai pada Minggu (2/7/2023) hingga Selasa (11/7/2023).

Selain Indonesia, atlet dan pelatih yang mengikuti pemusatan latihan berasal dari Timor Leste, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, Turkmenistan, Iran, Bhutan, Oman, dan Yaman.

 

2 dari 4 halaman

Indonesia Bisa Lahirkan Petembak Kelas Dunia

Ilustrasi olahraga menembak yang dibina oleh Perbakin. Indonesia diyakini bisa memimpin Asia karena memiliki bakat petembak yang andal (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Dia optimistis dengan pembinaan yang berkesinambungan, Indonesia bisa melahirkan petembak kelas dunia. Dia juga yakin olahraga menembak bisa seperti olahraga populer di Tanah Air yakni bulu tangkis.

"Atlet berkualitas tidak dibentuk dalam satu hari, satu bulan, satu tahun, itu butuh waktu panjang. Tapi apa yang kami lakukan mulai dari usia 12-13 tahun, 15, dan 18 tahun, dengan berjalan waktu mereka akan berusia 21 hingga 22 tahun," katanya.

"Lebih dari tiga tahun (untuk membentuknya), saya yakin dan sangat berharap akan ada atlet kelas dunia dari Indonesia," ujar Shamshad.

 

3 dari 4 halaman

Pelatihan di Jakarta Bisa Menambah Kemampuan Petembak

Warga sipil mengikuti kejuaraan menembak Paspampres Shooting Championship 2018 di Jakarta, Jumat (9/2). Kejuaraan ini diikuti TNI/ Polri, Sipil Umum dan Anggota Perbakin Seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Hal senada juga diungkapkan pelatih internasional asal India Deepak K Dubey yang memimpin langsung pelatihan kali ini. Dia mengatakan pembekalan yang diberikan akan menambah kemampuan para peserta.

"Tak hanya skill menembak saja, mereka juga bisa mengembangkan kehidupan sosial, jadi mereka dapat membangun persahabatan, dan belajar teknik mereka sendiri serta mempertajam skill olahraga menembak mereka," ujarnya.

"Saya pikir itu akan sangat bagus untuk mereka dan tentunya juga bagi para pelatih. Kami punya beberapa program juga untuk para pelatih, jadi ini akan sangat membuka wawasan mereka," kata Deepak menambahkan.

 

4 dari 4 halaman

Latihan untuk Meningkatkan Prestasi Olahraga Menembak

 

Sementara itu, Joni Supriyanto mengatakan selama beberapa hari pelatihan, atlet mulai menunjukkan progres. Dia mengatakan pelatihan kali ini bagian dari upaya untuk meningkatkan prestasi olahraga menembak di Tanah Air.

"Jadi pelatihan atlet dan pelatih yg dilakukan hari ini harapannya ke depan makin banyak atlet-atlet menembak baru di Indonesia. Karena makin banyak penembak akan makin memudahkan saya untuk memilih atlet yang baik. Termasuk pelatih," pungkas Joni.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya