JK Bela Anies Baswedan, Sebut Jalan Tol yang Buat Bukan Pemerintah tapi Swasta

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) kembali mengingatkan pemerintah soal pembangunan jalan. Salah satunya, pembangunan jalan tol yang ternyata dibangun oleh dana dari investor atau swasta.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Mei 2023, 15:42 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengantar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menghadiri sebuah acara. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) kembali mengingatkan pemerintah soal pembangunan jalan. Salah satunya, pembangunan jalan tol yang ternyata dibangun oleh dana dari investor atau swasta.

"Jadi anggaran, anggaran itu jangan lupa jalan tol bukan pemerintah yang buat. Jangan lupa ya, itu oleh investor, oleh swasta," kata dia usai peresmian pembangunan Gedung Universitas Paramadina, di Jakarta Timur, Selasa (23/5/2023).

Oleh karena itu, JK menyarankan agar pemerintah tak melupakan pembangunan jalam biasa atau non berbayar. Karena, begitu banyak jalan biasa yang rusak berdasarkam data Badan Pusat Statistik (BPS).

"Jadi mestinya Pemerintah tetap fokus ke jalan-jalan non berbayar tol. Kenapa rusak begitu besar menurut BPS," tutur dia.

Atas hal itu, JK juga mengapresiasi langkah kritik yang disampaikan masyarakat terhadap jalan rusak di daerah. Lantaran, tindakan itu membuat pemerintah pusat mengambil tindakan dan memperbaiki jalan tersebut.

"Pemerintah sekarang mulai kasih dana. Terima kasih pada yang bikin video itu. Itu yang menggerakkan. Jadi bukan hanya jalan bayar yang diwartakan, tapi juga jalan jelek, jadi 1 anak bisa merubah pikiran rakyat Indonesia," ucapnya.

Bakal calon presiden Anies Baswedan sebelumnya mengungkapkan bahwa di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) banyak sekali pembangunan jalan tidak berbayar yang dikerjakan. Jika dihitung, lebih banyak dari yang dibangun era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Jalan tak berbayar yang dibangun adalah sepanjang 144.000 km atau 7,5 kali lipat," kata Anies dalam pidato di acara Milad 21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).

Anies juga membandingkan pembangunan jalan nasional era SBY dan Jokowi. Menurutnya, di era SBY, pembangunan jalan nasional mencapai 11.800 KM, sementara era Jokowi baru 590 km. Menurut dia, jumlah itu 20 kali lipat dari apa yang dikerjakan SBY.

"Sedangkan jalan yang tak berbayar yang digunakan oleh semua secara gratis, yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut-sudut desa ke perkotaan, yang membawa produk-produk pertanian, produk-produk perkebunan perikanan dari sentra-sentral tempat mereka dihasilkan ke wilayah-wilayah pasar, baik jalan nasional, Jalan provinsi ataupun Jalan Kabupaten terbangun 19.000 KM di pemerintahan ini," kata Anies merinci pembangunan jalan tak berbayar yang dikerjakan di era pemerintahan Jokowi.

Anies menyebut di era Jokowi lebih banyak pembangunan infrastruktur besar. Salah satunya pembangunan jalan tol.

 

2 dari 2 halaman

KSP Bantah soal Jalan Tol

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melihat dampak dari pembangunan tol dari sisi lain. Menurutnya, masyarakat kecil bisa naik bus melalui jalan tol dengan waktu yang terjangkau.

"Saya pikir kalau kita pernah jadi rakyat kecil seperti saya, bagaimana sulitnya naik bus dengan waktu yang lama. Dengan ada jalan tol, saya orang kecil bisa naik bus dengan harga yang terjangkau, dengan waktu yang sangat cepat," kata Moeldoko ditemui di Jakarta, Senin (22/5/2023).

Moeldoko menyebut, rakyat kecil bisa menikmati jalan tol dengan transportasi umum. Selain itu, keamanannya juga terjamin.

"Dengan tingkat keamanan yang lebih terjamin, terus siapa yang menikmati? Masyarakat kecil seperti saya," kata mantan Panglima TNI itu.

Bagi Moeldoko, dahulu jalan tol hanya bisa dilalui kendaraan mewah. Sekarang, masyarakat kecil bisa menikmatinya.

"Karena saya pernah naik bus di kehidupan saya. Mungkin untuk mereka yang tidak pernah hidup seperti itu, melihatnya hanya mobil mewah yang jalan masuk tol, tetapi bus bus yang sekarang masuk jalan tol untuk masyarakat kecil," ucapnya.

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya