Perang Saudara Sudan: Warga Berjuang untuk Bertahan Hidup di Tengah Kekurangan Uang Tunai

Di ibu kota Sudan yang dilanda pertempuran, penduduk dengan putus asa menghitung uang kertas terakhir mereka karena hampir dua minggu pertempuran telah membekukan sumber-sumber uang tunai dan mendorong sistem keuangan yang sudah goyah ke tepi jurang.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 01 Mei 2023, 13:00 WIB
Warga Sudan berjuang untuk bertahan hidup saat Sumber Uang Tunai Mengering
Di ibu kota Sudan yang dilanda pertempuran, penduduk dengan putus asa menghitung uang kertas terakhir mereka karena hampir dua minggu pertempuran telah membekukan sumber-sumber uang tunai dan mendorong sistem keuangan yang sudah goyah ke tepi jurang.
Sebuah foto yang diambil pada tanggal 30 April 2023, menunjukkan sebuah cabang bank yang ditutup di ibu kota Sudan, Khartoum. (Photo by AFP)
Pertempuran sengit kembali mengguncang ibu kota Sudan ketika puluhan ribu orang melarikan diri dari kekacauan berdarah dan mantan perdana menteri memperingatkan risiko "mimpi buruk" akan jatuhnya negara itu ke dalam perang saudara berskala besar. (Photo by AFP)
Di ibu kota Sudan yang dilanda pertempuran, penduduk mati-matian menghitung uang kertas terakhir mereka karena hampir dua minggu pertempuran telah membekukan sumber uang tunai dan mendorong sistem keuangan yang sudah goyah ke jurang. (Photo by AFP)
Bank-bank telah ditutup sejak pertempuran pecah pada 15 April antara pasukan yang setia kepada jenderal-jenderal saingan, dan lima juta penduduk Khartoum, yang kekurangan makanan dan persediaan pokok, sekarang juga hampir kehabisan uang. (Photo by AFP)
Dengan terputusnya jaringan internet dan komunikasi, bahkan aplikasi-aplikasi perbankan pun tidak dapat diakses, dan bandara-bandara yang ditutup berarti likuiditas yang tadinya datang dari luar negeri telah terputus. (Photo by AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya