Ternyata Kementerian Ini Ketahuan Paling Banyak Pakai Produk Lokal

Kementerian PUPR meraih peringkat pertama Kementerian dengan penggunaan Produk Dalam Negeri terbesar. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 17 Mar 2023, 12:29 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono memberikan penjelasan terkait penembakan terhadap 31 pekerja yang tengah membangun Trans Papua saat konferensi pers di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru saja mencetak prestasi baru, yaitu meraih peringkat pertama Kementerian dengan penggunaan Produk Dalam Negeri terbesar. 

Peringkat ini diraih Kementerian PUPR pada acara penghargaan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Jakarta, Rabu (15/3/2023). Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. 

Mengutip laman resmi Kementerian PUPR, Jumat (17/3/2023) presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa Kementerian PUPR mendapatkan penghargaan tersebut karena dinilai telah melaksanakan implementasi PDN dengan baik dari seluruh pagu anggaran yang dipercayakan.  

"Dulu saya ingat urusan aspal saja 80 persen kita impor. Kita punya Aspal Buton, saya perintah langsung Menteri PUPR. Kita bikin jalan, deposit aspal kita di Buton besar sekali malah kita impor. Jadi kalau sekarang Pak Menteri PUPR juara sudah betul, penilainya betul menetapkan juara satu," kata Jokowi. 

Tak hanya Kementerian PUPR, penghargaan juga diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, dan PT Semen Indonesia dalam kategori BUMN. Hadir juga dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah terus mendorong pembelian Produk Dalam Negeri (PDN) dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Hal itu dikarenakan menjadi langkah yang straregis dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Seperti yang sudah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) dan Menteri Perindustrian, targetnya 95 persen dari Pagu Anggaran barang dan jasa harus dibelikan PDN. Kalau ini bisa dilakukan, industri dalam negeri dan UMKM akan hidup dan berkembang," jelas Jokowi.

2 dari 4 halaman

Peningkatan Produk Dalam Negeri di e-katalog

Presiden Jokowi dan Menteri Basuki Saat Kunjungan ke Mal di Pekanbaru, Riau (Sumber: Twitter @KemenPU)

Jokowi memaparkan informasi dari Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), bahwa Produk Dalam Negeri yang sudah masuk e-katalog sudah sebanyak 3,4 juta produk, dari sebelumnya hanya sebanyak 50 ribu.

"Kalau sudah masuk e-katalog, jangan dibiarkan tapi dibeli. Kementerian/Lembaga, BUMN, BUMD, Pemerintah Provinsi, Kota atau Kabupaten, jangan hanya melihat e-katalog, percuma kalau tidak dibeli," katanya.

Adapun Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, yang mengatakan bahwa, untuk mengantisipasi inflasi Kementerian PUPR komitmen dalam proses pengadaan untuk penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN). Menteri Basuki berpesan pentingnya penggunaan komponen produk dalam negeri untuk menjaga roda ekonomi nasional. 

"Pascapandemi ini kita dorong pemanfaatan produk-produk dalam negeri, kalau dulu perintahnya utamakan produksi dalam negeri, kalau sekarang di larang impor," kata Menteri Basuki.

Data e-monitoring Kementerian PUPR menunjukkan, capaian penggunaan PDN  dalam belanja infrastruktur PUPR tahun 2022 mencapai angka sebesar 93,4 persen atau senilai Rp. 112 triliun dari rencana sebesar Rp. 120 triliun.

3 dari 4 halaman

92 Persen Belanja Semen Indonesia Didapat dari Produk Dalam Negeri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditemani oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, Selasa (24/11/2023). Adapun peninjauan itu dilakukan di Kanal Banjir Timur, Jakarta Timur. (FOTO: Agus Suparto/Biro Pers Istana Kepresidenan)

PT Semen Indonesia atau SIG berhasil mencatatkan belanja produk dalam negeri sebesar Rp 21,3 triliun. Angka ini setara dengan 92 persen dari total belanja SIG.

Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, penggunaan produk dalam negeri pada komponen operasional perusahaan, sebagai dukungan terhadap upaya membangun kemandirian, kedaulatan industri Tanah Air dan ketahanan ekonomi nasional.

"Sebagai perusahaan BUMN, SIG ingin memberikan manfaat nyata bagi bangsa dan negara. Melalui penggunaan produk dalam negeri, SIG berharap industri dalam negeri dapat menjadi penggerak perekonomian dengan membuka peluang kerja dan usaha yang luas, serta menjadikan Indonesia sebagai negara produsen," ujar Donny Arsal dalam keterangannya, Kamis (16/3/2023).

Pada tahun 2022, realisasi pencapaian belanja produk dalam negeri SIG sebesar Rp21,396 triliun, atau mencapai 92,3 persen dari total belanja barang dan jasa Perseroan yang sebesar Rp23,167 triliun. Donny menerangkan penggunaan produk dalam negeri jadi satu strategi keberlanjutan perusahaan 2020-2030.

"SIG senantiasa mendukung program dan kebijakan pemerintah dalam P3DN dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), untuk pertumbuhan perekonomian nasional dengan cara membuka kesempatan seluas-luasnya bagi industri besar dalam negeri dan usaha kecil menengah, untuk ikut serta dalam bagian rantai pasok SIG,” kata Donny.

 

4 dari 4 halaman

Arahan Jokowi

Presiden RI, Joko Widodo (kedua dari kiri) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menlu Retno Marsudi, dan PJ Gubernur DKI, Heru Budi Hartono meresmikan Topping Off Indoor Multifunction Stadium di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2023) sore WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menekankan perlu jadi pilihan untuk mendongkrak perekonomian nasional. Maka, pemerintah pusat, daerah, BUMN dan BUMN perlu ikut menyerap produk-produk dalam negeri..

"Kalau ini kita lakukan, industri dalam negeri, industri UMKM kita, semuanya, akan hidup dan berkembang. Dengan kita membeli produk-produk dalam negeri, otomatis pertumbuhan ekonomi kita akan naik. Kemudian barang-barang produksi kita sendiri juga bisa kita gunakan,” kata ujar Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya