Pengembangan Kawasan Industri Hijau IKN Dikebut di 2030

Pemerintah mempersilakan pihak swasta untuk ikut terlibat dalam pembangunan lanjutan IKN Nusantara pada tahap kedua di 2025-2029, khususnya yang berorientasi pada sektor green energy.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Jan 2023, 10:00 WIB
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, mengatakan bahwa kawasan ibu kota negara atau IKN Nusantara akan dibagi ke dalam 9 wilayah perencanaan. Beberapa di antaranya bisa diolah oleh pengembang untuk kawasan industri.

Pengembangan 9 wilayah itu masuk dalam 5 tahap pengerjaan proyek IKN Nusantara untuk periode 2022-2045. Danis pun mempersilakan pihak swasta untuk ikut terlibat dalam pembangunan lanjutan ibu kota baru pada tahap kedua di 2025-2029, khususnya yang berorientasi pada sektor green energy.

"Misalnya ada yang mau bikin energi baru terbarukan (EBT). Masuk lah di 2025-2029, gimana kita menyiapkan transoortasi umum, perluasan kawasan, pengembangan riset, pembangunan lanjutan infrastruktur, sampai 2029," paparnya di Balikpapan, Sabtu (14/1/2023).

Secara jadwal, pengembangan IKN Nusantara fase kedua diperuntukkan bagi fasilitas transportasi umum, baik primer maupun sekunder. Lalu, perluasan kawasan permukiman ASN dan TNI/Polri, serta perkantoran pemerintah pusat.

Untuk pengembangan kawasan industri, Danis melanjutkan, itu akan dimaksimalkan pada tahap ketiga di 2030-2034.

"Mulai 2030 kita harapkan, yang inisiasi tadi sudah melakukan pengembangan kawasan-kawasan industri dan sektor lain di dalamnya," ungkap dia.

 

 

2 dari 3 halaman

Kawasan Industri

Titik Nol IKN Nusantara yang kini disulap menjadi lebih cantik. (foto: Abdul Jalil)

Pengembangan kawasan industri di IKN ini tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara. Danis menjelaskan, wilayah itu dikembangkan untuk mendukung mobilitas ramah lingkungan dengan penerapan teknologi berbasis EBT, yakni perakitan panel surya dan kendaraan listrik roda dua.

"Ini yang diharapkan industri baterai dan mobil listrik. Juga ada industri farmasi berkaitan dengan pengembangan aktif obat-obatan, industri pangan, ekowisata berbasis alam dan pariwisata, klaster industri kimia maju dan turunannya, industri petrokimia, industri rendah karbon," paparnya.

Adapun secara jadwal, fase tersebut diagendakan untuk pengembangan utilitas terintegrasi serta KA akses Balikpapan-Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Kemudian pengembangan kawasan industri dan sektor lain dalam klaster ekonomi superhub, hingga penguatan kota cerdas, pusat digital, serta pendidikan abad ke-21.

 

3 dari 3 halaman

Tahap Keempa dan Kelima

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga saat dijumpai di proyek Bendungan Sepaku Semoi, Kalimantan Timur, Jumat (13/1/2023).

Selanjutnya pada tahap keempat, IKN Nusantara bakal membangun seluruh infrastruktur dan ekosistem tiga kota, termasuk Balikpapan dan Samarinda untuk percepatan pembangunan Kalimantan.

"Kemudian juga bagaimana meningkatkan investasi dan kapasitas produksi Klaster ekonomi. Tahap 2035-2039 kita sudah maju, membangun seluruh infrastruktur ekonomi di 3 kota, kaitannya sama Balikpapan dan Samarinda," imbuh Danis.

Pada tahap kelima atau terakhir di 2040-2045, IKN Nusantara diproyeksikan mengokohkan reputasi sebagai Kota Dunia untuk Semua. Dalam fase ini, rencananya akan ada pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan dari KA di IKN dan daerah mitra sekitarnya.

Lalu, pemantapan infrastruktur dan utilitas terintegrasi, serta pertumbuhan populasi penduduk di IKN Nusantara ditargetkan sudah stabil.

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya