Kominfo-Polri Teken MoU Terkait Pertukaran Data dan Informasi

Kominfo melakukan kerjasama atau nota kesepemahaman (MoU) dengan Polri. Hal ini terkait dengan pembaruan tentang pengamanan dan penegakkan hukum bidang komunikasi dan informatika.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2023, 07:30 WIB
Menkominfo, Johnny G. Plate memberi sambutan saat acara Hitung Mundur Penghentian Siaran TV Analog di halaman Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Kamis (3/11/2022) dini hari. Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan dengan dihentikannya siaran TV analog (Analog Switch Off/ASO) dan migrasi ke TV digital, akan lebih beragam konten penyiaran di televisi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kominfo melakukan kerjasama atau nota kesepemahaman (MoU) dengan Polri. Hal ini terkait dengan pembaruan tentang pengamanan dan penegakkan hukum bidang komunikasi dan informatika.

Dalam kesempatan itu, Menkominfo Johnny G Plate mengatakan, ada enam bidang atau ruang lingkup dalam MoU bersama Korps Bhayangkara tersebut.

"6 bidang itu adalah yang pertama pertukaran data dan/atau informasi, yang kedua pencegahan penyebarluasan dan penggunaan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang dilarang infomasi elektronik dan dokumen elektronik yang memiliki muatan yang dilarang," kata Johnny kepada wartawan di kantornya, Rabu (4/1/2023).

Kemudian yang ketiga yakni bantuan pengamanan, termasuk dalam bantuan pengamanan yang diberikan untuk Pemilu dalam rangka analog switch off, atau untuk memungkinkan Indonesia full digital broadcasting.

"Yang keempat penegakan hukum Kominfo bukan aparat penegak hukum, akan tetapi Kepolisian RI adalah aparat penegak hukum setiap pelanggaran hukum dalam ruang digital, yang terkait langsung dengan tindak pidana penegakan hukumnya dilakukan oleh Bareskrim Polri, dalam kerjasama dengan Kominfo," ungkapnya.

"Yang kelima penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana. Yang keenam adalah peningkatan kapsitas, dan pemanfaatan sumber daya manusia atau SDM Building," sambungnya.

Ia menjelaskan, kerjasama antara Kominfo dengan Polri, sebelum melakukan penegakkan hukum. Terlebih dahulu melakukan profiling yang akurat.

"Yang berkaitan dengan pencegahan, peluasan atau penyebarluasan dan penyebaran informasi elektronik, dan atau dokumen elektronik yang memiliki muatan dilarang," jelasnya.

"Termasuk di dalamnya kerjasama untuk melakukan penyebaran itu, termasuk melakukan upaya pencegahan penyebarluasan dan pencegahan informasi elektronik dan atau dokumen eletronik yang memiliki muatan yang dilarang sebagaimana dimaksud dan di pasal ini, sesuai UU," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Penegakan Hukum Soal Informasi Elektronik dan Dokumen Elektronik

Menkominfo Johnny G. Plate dalam acara hitung mundur Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran TV analog di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (3/11/2022) dini hari. Liputan6.com/Giovani Gio Prasasti

Sehingga, nantinya akan ada penegakkan hukum yang berkaitan dengan penyebarluasan informasi elektronik dan dokumen elektronik.

"Kami berterima kasih kepada Polri, dan penegakam hukum saya perlu tegaskan bahwa penegakan hukum ini Polri dan Kominfo secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, melaluakan penegakan hukum di bidang komunikasi dan informatika. Tentu sesuai dengan tupoksinya," pungkasnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya