4 Cara Jalankan Bisnis Tahan Resesi

Simak tips-tips menjalankan usaha atau bisnis yang tahan resesi.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Okt 2022, 09:27 WIB
Ilustrasi bisnis kreatif (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah badan dunia telah membunyikan peringatan resesi ekonomi global di tahun 2023 mendatang. Dampak resesi pun tak terlepas dari para pengusaha yang akan atau tengah menjalankan bisnis mereka.

Jika resesi benar-benar terjadi, masalah ini bisa membuat konsumen menahan pengeluaran dan menipisnya pendapatan pengusaha.

Menjadi pengusaha memang tidak mudah, akan ada saja hambatam-hambatan yang membuat kewalahan dan stres setiap hari.

Kewalahan ini diperburuk ketika ketidakstabilan ekonomi menjulang. Jika Anda seorang pengusaha, Anda perlu memahami peta menuju sukses bersama dengan penolakan, inovasi, dan inspirasi. 

Berikut adalah tips-tips menjalankan usaha atau bisnis yang tahan resesi, dikutip dari laman entrepreneur, Selasa (18/10/2022) : 

1. Fleksibilitas

Mengalami fluktuasi ketika menjalankan bisnis adalah hal yang biasa. Kemampuan beradaptasi merupakan landasan dari perusahaan yang gesit yang dapat bertahan dari kegagalan di radar dan mengalami pertumbuhan yang stabil.

Dengan luasnya risiko resesi dan volatilitas pasar saham, sekarang saatnya untuk berpikir di luar kotak.

Ketika menghadapi tantangan, kita seringkali merespons dengan mengeluarkan hanya sedikit uang, dan mundur dari peluang.

Tidak sedikit juga pengusaha berjongkok dan menunggu pasar yang menarik.

Baiknya untuk meningkatkan strategi pemasaran, mengaudit fluktuasi kebutuhan klien yang paling signifikan, kemudian menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan baru klien.

2 dari 3 halaman

2. Meminta Bantuan Adalah Sebuah Kekuatan

Ilustrasi berbisnis. Credit: pexels.com/Bongkarn

Mika Altidor, pendiri toko roti vegan yang terkenal, V&M Bakery, secara naluriah sudah mengetahui bahwa pandemi bisa menjadi kehancuran bisnis restorannya.

Dengan tingkat kegagalan 80 persen , banyak restoran gulung tikar di bawah tekanan pandemi. Altidor mengerti dia tidak bisa mentransisikan gelombang ini sendirian. Pandemi memaksa perubahan signifikan dalam paradigma pengusaha restoran, dan Altidor menjangkau pelatih dan keahlian mentor.

Altidor dengan kuat memahami bimbingan dan bimbingan timnya dan mengkalibrasi ulang pendekatannya untuk menyajikan makanan lezat kepada pelangga. Dia menulis buku masak, bekerja sama dengan restoran lokal, dan memimpin pembangkit tenaga listrik kolektif di daerah setempat.

3. Bergabung dengan Komunitas

Untuk menjalankan bisnis yang tahan resesi, Anda harus bergandengan tangan dengan individu yang menavigasi ruang yang sama.

Hal itu dapat dilakukan dengan bergabung di komunitas atau grup yang dimoderasi secara memadai untuk membantu pertumbuhan bisnis Anda.

Ada banyak komunitas di LinkedIn yang menawarkan saran dan jaringan yang dapat mengubah lintasan bisnis Anda.

Seringkali pengusaha ditawari ilusi bahwa bekerja lebih keras akan meningkatkan pendapatan mereka. Namun, kenyataannya adalah bekerja lebih cerdas dan mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang telah melewati perjalanan serupa dengan sukses adalah cara paling cerdik untuk meningkatkan rencana bisnis Anda.

3 dari 3 halaman

4. Berhenti Mengejar Tren Terlalu Sering

Untuk menjadi pemenang dalam resesi, Anda harus berhenti mengejar hal-hal yang tampak berkilau. Sindrom objek mengkilap didefinisikan sebagai keinginan tak terpuaskan untuk mengikuti tren terbaru dengan harapan menarik perhatian yang tidak semestinya.

Mengejar mode dan tren hanyalah plester sementara pada luka pengusaha. 

Infografis Peringatan IMF dan Antisipasi Indonesia Hadapi Resesi Global. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya