Cerita Ibu Korban Perundungan di Cirebon Sempat Temui Keluarga Pelaku Sebelum Melapor

Ibu korban mengaku sempat mengurungkan niatnya melaporkan aksi perundungan anaknya kepada polisi.

oleh Panji Prayitno diperbarui 23 Sep 2022, 04:30 WIB
Ilustrasi bully. (dok. unsplash.com/@zach_guinta)

Liputan6.com, Cirebon - Kasus perundungan kepada anak berkebutuhan khusus oleh siswa di Kabupaten Cirebon masih terus bergulir. Beberapa instansi terkait mendatangi kediaman korban perundungan.

Pada kesempatan itu, ibu korban perundungan Ms mengaku tidak habis pikir apa yang dilakukan pelaku terhadap anaknya.

"Sebetulnya pelaku utama itu murid dari ayahnya korban dulu waktu masih di bangku SMP," kata Ms kepada wartawan, Kamis (22/9/2022).

Diketahui, Ms dan suami merupakan seorang guru. Korban perundungan merupakan anak ketiganya. Sementara itu, pelaku perundungan merupakan tetangga dekat korban. Ms mengaku sempat mengurungkan niatnya melaporkan aksi perundungan anaknya kepada polisi.

Namun, lantaran kejadian tersebut sudah viral di media sosial. Dia bersama suami memutuskan untuk melaporkan ke polisi. "Sebenarnya ini bukan yang pertama kali anak saya jadi korban perundungan. Beberapa momen sebelumnya pernah terjadi," katanya.

Dia mengaku, sebelumnya sang anak takut terhadap pelaku. Bahkan, tidak pernah berani melapor meski beberapa kali menjadi korban.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Efek Jera

Termasuk setelah kejadian perundungan yang terjadi pada Senin kemarin. Sang anak, katanya, tidak mengaku telah menjadi korban. 

Dia mengaku, aksi perundungan juga diduga tidak hanya dilakukan kepada anaknya saja. Melainkan, anak tetangga lain pernah menjadi korban perundungan.

"Anak saya malah bilang jangan lihat video itu. Padahal, itu sudah tersebar dan viral. Saya juga nangis melihatnya," aku dia.

Ms dan suami sempat mendatangi rumah pelaku beberapa saat setelah video viral. Namun, kata dia, orangtua pelaku juga pasrah dengan tindakan dan kenakalan anaknya. 

"Kami juga sebenarnya tidak tega melaporkan, karena orangtua pelaku bisa dikatakan dari keluarga tidak mampu. Bahkan, berulang kali suami saya mengaku enggan datang ke Polsek," ujarnya.

Video perundungan tersebut kemudian terus menyebar di media sosial dan semakin viral. Bahkan, tersebar melalui aplikasi pesan digital. Keluarga korban mendesak agar kasus tersebut dilaporkan.

"Saya berharap ini bisa diproses. Supaya pelaku jera dan tidak mengulangi perbuatannya," tutur Ms. 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya