Massa Demo Buruh Tolak Kenaikan Harga BBM Mulai Padati Gerbang DPR MPR

Ada tiga isu yang akan diangkat yaitu tolak kenaikan harga BBM, tolak pembahasan Omnibuslaw Undang-Undang Cipta Kerja, dan naiknya Upah Minimum tahun 2023 sebesar 10 persen hingga 13 persen.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 06 Sep 2022, 16:42 WIB
Demo kenaikan Bahan Bakar Minyak atau demo BBM dilakukan sejumlah elemen massa di kawasan Istana dan Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Massa buruh yang akan melaksanakan aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM mulai meramaikan gerbang utama Gedung DPR MPR RI, Jakarta. Mereka membawa atribut dan bendera perserikatan masing-masing.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (6/9/2022), Presiden KSPI Said Iqbal tiba paling awal di lokasi, yakni sekitar pukul 10.15 WIB. Dia hadir bersama sejumlah anggota federasi buruh.

Tidak lama setelahnya, menyusul beberapa rombongan kelompok buruh lainnya dengan menggunakan mobil komando. Petugas yang berjaga berupaya menertibkan kedatangan mereka dan mengatur arus lalu lintas Jalan Gatot Subroto, yang sejauh inj belum diberlakukan penutupan jalan.

"Pada hari ini untuk Jabodetabek dipusatkan di DPR RI, konfirmasi sekitar 2 ribu massa akan hadir di DPR RI. Sedangkan di provinsi lain di depan kantor gubernur masing-masing," tutur Said Iqbal di Gedung DPR RI, Jakarta.

 

2 dari 2 halaman

Tiga Isu

Menurut Iqbal, ada tiga isu yang akan diangkat yaitu tolak kenaikan harga BBM, tolak pembahasan Omnibuslaw Undang-Undang Cipta Kerja, dan naiknya Upah Minimum tahun 2023 sebesar 10 persen hingga 13 persen.

"Yang paling kami tekankan adalah meminta pemerintah RI untuk membatalkan tentang kenaikan harga BBM, kalau anda tanya sama kami, yang mengorganisir aksi ini adalah Partai Buruh dan organisasi Serikat buruh termasuk KSPI dan juga ORI KBBI kemudian KSBSI, ada juga Serikat Petani Indonesia, Serikat Nelayan, dan juga forum buruh dan tenaga honorer. Aksi ini hanya awalan dan akan terus menerus sampai bulan Desember dan kami akan mempertimbangkan mogok nasional, karena tiga isu ini saling keterkaitan," kata Iqbal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya