Inflasi di Sumatera Meroket, Menko Luhut Semprot Kepala Daerah

Menko Luhut menegur berbagai kepala daerah di Sumatera, imbas dari angka inflasi per Juli 2022 di tempatnya yang bergerak liar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Agu 2022, 11:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri peluncuran 'Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi)' yang diinisiasi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Gedung Eijkman, RSCM, Jakarta Pusat, Minggu (14/08/2022). (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menegur berbagai kepala daerah di Sumatera, imbas dari angka inflasi per Juli 2022 di tempatnya yang bergerak liar.

"Jadi Sumatera ini kalau ada para pemda di Sumatera, di tempat Anda paling banyak terjadi inflasi. Di Jambi, Bungo, Gunung Sitoli, Kotabaru, Baubau, Bulungan, Padang, dan seterusnya," keluh Menko Luhut saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (30/8/2022).

Luhut lantas mengambil contoh Kota Jambi dan Kabupaten Bungo, yang punya laju inflasi terbesar masing-masing sebesar 6,96 persen dan 6,93 persen. Inflasi di kedua kota dan kabupaten itu meroket akibat kenaikan harga cabai merah yang melaju tinggi.

"Kenapa itu enggak didorong rakyat menanami itu (cabai merah) saja, sehingga pre emptive strike. Jadi kita sudah melakukan serangan-serangan lebih dulu untuk menanam itu tadi," desak Luhut.

Adapun menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), dari 20 kabupaten/kota dengan inflasi tahun kalender (ytd) tertinggi, 11 diantaranya berasal dari Sumatera.

Sama seperti yang disinggung Menko Luhut, komoditas harga pangan bergejolak atau volatile food dengan sumbangan inflasi ytd terbesar adalah cabai merah dan bawang merah.

Dari 20 kabupaten/kota dengan inflasi ytd cabai merah tertinggi, 19 diantaranya berasal dari Sumatera. Sedangkan untuk 20 kabupaten/kota dengan inflasi ytd bawang merah terbesar, 6 diantaranya berada di Sumatera.

 

 

2 dari 3 halaman

Minta Daerah Tak Panik Jika Harga BBM Naik, Luhut: Ini Bukan Perang Dunia Ketiga

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok Kemenko Marves)

Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta dukungan dari seluruh kepala daerah terkait kemungkinan harga BBM naik dan saat ini tengah dikaji pemerintah pusat.

"Terkait kemungkinan kenaikan harga BBM, saya minta gubernur, bupati, walikota, pangdam danrem, dan seterusnya sosialisasikan untuk memberikan dukungan ini," ujar Menko Luhut dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (30/8/2022).

Luhut tak ingin daerah panik atas wacana kenaikan harga BBM ini. Dia pun meminta seluruh pemangku kepentingan bekerjasama mensukseskan kebijakan yang bertujuan untuk menjaga laju inflasi tersebut.

"Ini bukan akan seperti perang dunia ketiga, tidak. Ini memang dinamika yang seluruh dunia hadapi. Bagaimana kita menghadapi, ya kita harus kompak, itu saja," serunya.

 

3 dari 3 halaman

Sudah Ada Persiapan Teknis

Mesin pengisian ulang bahan bakar minyak di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun isi kenaikan harga Pertalite dan Solar ini disebutnya sudah melalui persiapan teknis, dan telah dipelajari dengan baik.

"Sampai menyiapkan untuk jangka panjang, seperti mobil listrik, motor listrik, bus listrik, angkutan truk listrik, semua sudah kita kaji. Itu saya kira dalam berapa waktu ke depan akan segera bisa dimainkan," tuturnya.

Lebih lanjut, Luhut pun mengarahkan setiap kepala daerah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk mengalokasikan anggaran bantuan kepada masyarakat, melalui bantuan sosial (bansos) atau subsidi sektor transportasi dan UMKM.

"Saya minta dipastikan semua bantuan dialokasikan tepat sasaran. Sekali lagi, dengan pengalaman dan data kita yang punya, tidak ada yang tidak mungkin kita lakukan," tegas Luhut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya