Genjot TKDN di Sektor Hulu, SKK Migas akan Gelar Forum Kapasitas Nasional 2022

SKK Migas akan kembali menggelar Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) 2022 di Jakarta Convetion Center (JCC), Jakarta pada 27-28 Juli 2022.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 18 Jul 2022, 16:00 WIB
SKK Migas akan kembali menggelar Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) 2022 di Jakarta Convetion Center (JCC), Jakarta pada 27-28 Juli 2022.

Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan kembali menggelar Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) 2022 di Jakarta Convetion Center (JCC), Jakarta pada 27-28 Juli 2022.

Acara yang digelar untuk kedua kalinya sejak 2021 ini dimaksudkan untuk mendorong penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di sektor hulu migas.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, forum ini akan memfasilitasi kerjasama bisnis antara pelaku usaha untuk terlibat lebih jauh dalam aktivitas industri hulu migas nasional.

"Kapnas 2022 juga bakal memperkuat kapasitas nasional untuk mengejar visi SKK Migas 2030, yakni produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari," ujar dia dalam sesi konferensi pers di Kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Fatar Yani menegaskan, pihaknya akan terus mendorong peran industri nasional maupun lokal di seluruh pelaksanaan aktivitas industri hulu migas di Tanah Air. Termasuk mendorong penggunaan TKDN.

"Forum Kapnas 2022 akan menjadi showroom bagi pemain-pemain dalam negeri untuk tunjukkan kemampuannya agar dapat diserap oleh industri hulu migas," ungkapnya.

Adapun Forum Kapasitas Nasional 2022 nanti akan diikuti oleh 28 operator Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), lebih dari 30 perusahaan pabrikan atau vendor lokal dan nasional, serta lebih dari 45 UMKM terpilih dari ribuan UMKM binaan KKKS di seluruh Indonesia.

Menurut Fatar, Kapnas 2022 juga ingin meneruskan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menekankan untuk menghapus atau mengurangi pembelian produk impor.

"Paling penting, bagaimana SKK migas dorong penyediaan jasa lokal, produsen lokal berkiprah dalam industri hulu migas," tegas Fatar Yani.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

SKK Migas: Pertamina Bisa Jadi Role Model Pemberdayaan UMKM

Konferensi tahunan SDM ndonesia Human Resources Summit (IHRS) 2022 yang dibuka oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. (Dok Medco)

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberikan apresiasi pada program pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan PT Pertamina (Persero) agar naik kelas melalui berbagai terobosan seperti mengoptimalkan penggunaan e-commerce dan aplikasi digital.

SKK Migas mengatakan, terobosan seperti itu diharapkan akan diikuti kontraktor lain dalam upaya pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi operasional minyak dan gas (migas).

"Pada prinsipnya kami mendukung program pemberdayaan UMKM melalui sistem digitalisasi, pembinaan kompetensi, bantuan pendanaan untuk meningkatkan produksi dan hal-hal lain yang perlu dilakukan oleh KKKS, terutama Pertamina, dalam melakukan pemberdayaan. Kami berharap cara-cara digitalisasi dalam mendukung UMKM bisa menjadi salah satu terobosan yang diikuti oleh KKKS lain," kata Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi di Jakarta, Rabu (22/6/2022).

Menurut Erwin Suryadi, pemberdayaan Mitra Binaan yang dilakukan Pertamina bisa menjadi role model.

Dia menyebut, pengembangan UMKM sebaiknya menyesuaikan kebutuhan UMKM yang dibina.

"Komunikasi dan social mapping kuncinya. Kami juga menjalankan business matching melalui forum kapasitas nasional agar UMKM dapat berkembang dengan baik," tuturnya.

Program Kemitraan yang dilakukan Pertamina menjadi solusi dari berbagai permasalahan UMKM mulai dari permodalan, administrasi, teknologi dan akses pasar, termasuk di masa pandemi Covid-19.

Sejak 1993-2021, perusahaan energi itu telah merangkul sebanyak lebih dari 65 ribu UMKM sebagai Mitra Binaan.

Secara kumulatif dana untuk UMKM yang telah tersalurkan sebesar Rp4.02 triliun dan sebanyak lebih dari 1,040 juta kapita mendapat manfaat ekonomi langsung dari Program Kemitraan Pertamina.

3 dari 3 halaman

Bantuan UMKM Mitra Binaan Pertamina di Masa Pandemi Covid-19

UMKM mitra binaan Pertamina, Rimanci Handbag di Musi Rawas (Mura) Sumsel menyerap para perempuan di sekitarnya untuk meningkatkan pendapatan kebutuhan sehari-hari (Liputan6.com / Nefri Inge)

Di masa pandemi Covid-19, terutama setelah adanya pembatasan aktivitas masyarakat untuk mencegah penularan, Pertamina terus memberdayakan sebanyak 176 UMKM Mitra Binaan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menyediakan lebih dari 10 ribu produk dukungan.

Produk-produk ini berupa multivitamin dan herbal, madu, sabun, hand sanitizer, disinfektan, masker dan sebagainya untuk penanggulangan COVID-19.

Adapun nilai bantuan yang diberikan kepada UMK tercatat sebesar Rp 3,091 miliar.

Pertamina juga mengaktifkan 30 Rumah BUMN (RB) yang  membawahi 9.090 Mitra Binaan saat pandemi Covid-19.

Pelaku usaha didorong adaptif terhadap wabah Covid-19. Terdapat 420 UMKM mitra RB dengan nilai transaksi sebesar Rp 14,071 miliar.

Terhadap semua Mitra Binaan tersebut, Pertamina mendorong UMKM naik kelas melewati berbagai program yakni Go Global (peningkatan jangkauan pasar, produksi, dan omset), Go Online (mampu mengoptimalisasi penggunaan e-commerce), Go Digital (optimalisasi social media, aplikasi digital integrated cash solution), dan Go Modern (optimalisasi mesin guna peningkatan kapasitas). 

Di tengah kebutuhan energi nasional yang terus meningkat, menemukan minyak dan gas bumi (migas) menjadi semakin sulit

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya