Ganjar Pranowo: Kritik dari Kolega Seperti Vitamin

Ganjar mengatakan, dirinya fokus untuk menyelesaikan persoalan di Jateng. Salah satunya terkait harga dan ketersediaan minyak goreng.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Jun 2022, 20:55 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengikuti sejumlah agenda kerja di Jawa Tengah. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo merespons kritik politikus senior PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan soal ambisi maju calon presiden (Capres). Ganjar mengatakan, kritik tersebut adalah vitamin baginya.

"Ya ndak apa-apa, kritik dari kolega itu buat saya adalah vitamin untuk memperbaiki dan koreksi," imbuhnya di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Kamis (2/6/2022).

Ganjar mengatakan, dirinya fokus untuk menyelesaikan persoalan di Jateng. Salah satunya terkait harga dan ketersediaan minyak goreng.

"Ya menghormati lah, urusannya kan urusan soal capres. Kalau capres itu PDI sudah jelas, itu urusannya ketua umum, urusannya Bu Mega. Lah saya gawe (kerja) urusin minyak goreng dulu," tuturnya.

Di samping itu, Ganjar mengaku menghormati kritik yang disampaikan kepadanya itu. Ganjar mangatakan, hal tersebut adalah cara kawan mengingatkan sahabatnya.

"Dia sahabat saya kok, dia kritiknya menurut saya cara dia mengingatkan seorang kawan. Ya menjadi koreksi kita. untuk kita perbaiki," imbuhnya.

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan menyebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sangat ambisius ingin menjadi calon presiden di Pemilu 2024. Dia mempertanyakan kinerja Ganjar selama menjabat Gubernur Jawa Tengah.

"Ganjar apa kinerjanya delapan tahun jadi gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya Panjaitan dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).

"Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR. Kemudian sebagai gubernur, selesaikan Wadas itu. Selesaikan rob itu, berapa jalan yang terbangun kemudian sekarang diramaikan kemiskinan di Jateng malah naik. Tolong masyarakat juga apple to apple memperbandingkan," tegas Trimedya.

 

2 dari 2 halaman

Dianggap Tak Hargai Megawati

Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan Trimedya Panjaitan berbicara dalam peluncuran buku Catatan Hukum Akhir Tahun 2018 PDIP, Jakarta, Kamis (20/12). Trimedya mengakui banyak kepala daerah PDIP terjaring OTT. (Liputan6.com/FaizalFanani)

Bagi Trimedya langkah Ganjar yang bermanuver untuk nyapres di 2024 sudah kelewat batas. Bahkan, dalam istilah orang Jawa bisa disebut kemlinthi atau congkak.

"Kalau kata orang Jawa Kemlinthi ya, sudah Kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab kota, itu baru," ujar dia.

Wakil Ketua MKD DPR ini menyebut langkah Ganjar terlalu terang-terangan menampilkan syahwat politik, tampak dari safarinya ke berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini. Diketahui, Ganjar aktif keliling Indonesia mulai dari Sumut hingga Makassar, Sulawesi Selatan.

"Ini kan kelihatan main semua, ke mana mana semua jalan ke Medan ke Makassar, ya kita ketawa-ketawa saja pada saat PON Papua ada yang teriak Ganjar... Ganjar ya siapa orang Papua yang tahu Ganjar, kelihatan benar by design (sudah diatur) apalagi orang yang mengerti politik," ungkap legislator dapil Sumut II ini.

Trimedya menekankan, seharusnya Ganjar sebagai salah satu kader yang tergolong lama, paham karakter PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Dan bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu (Megawati)," pungkas dia.

Infografis Relawan Tokoh Bermunculan Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya