Alasan Anies Baswedan Bawa Air dan Tanah Kampung Akuarium untuk IKN

Pilihan itu bukan tanpa alasan. Menurut Anies, air dan tanah dari Kampung Akuarium adalah sebuah harapan untuk sebuah kota baru yang akan dibangun, IKN Nusantara.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Mar 2022, 16:24 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bawa air dan tanah dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara untuk IKN Nusantara. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memilih membawa air dan tanah dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara untuk Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

Pilihan itu bukan tanpa alasan. Menurut Anies, air dan tanah dari Kampung Akuarium adalah sebuah harapan untuk sebuah kota baru yang akan dibangun.

"Nantinya ini akan menjadi ibu kota, bisa mengedepankan dan memprioritaskan manfaat bagi rakyat kebanyakan. Sebagaimana masyarakat di Kampung Akuarium yang dahulunya mereka tersingkirkan, termarjinalkan, kemudian sekarang mereka di garisdepan dan mendapat fasilitas," kata Anies di IKN, Kalimantan Timur, Senin (14/2/2022).

Anies berharap, tanah dan air dari Kampung Akuarium dapat membawa pesan bahwa republik ini dihadirkan untuk melindungi setiap tumpah darah, dan dihadirkan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Harapan itulah yang dititip lewat tanah ini. Semoga di kota yang dibangun ini, yang nanti menjadi ibu kota akan bisa menghadirkan pesan utama dan pertama atas pendirian republik ini, yaitu menghadirkan kehadiran sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," harap Anies.

2 dari 2 halaman

Jakarta Lepas Status Ibu Kota

Anies Baswedan. (Foto: Instagram @aniesbaswedan)

Terkait status Jakarta yang akan segera melepas predikat ibu kota, Anies menilai hal itu merupakan sebuah peluang untuk mempercepat pembangunan di Jakarta sebagai salah satu kota global dunia yang setara dengan kota-kota global lainnya.

"Jakarta adalah megapolitan terbesar di belahan selatan dunia. Ini harus dijadikan sebagai kesempatan, mempercepat unsur-unsur utama kota global adalah mobilitas penduduk berbasis kendaraan umum dan ramah lingkungan," jelas Anies.

Selain itu, faskes dan fasilitas pendidikan berstandar internasional akan terus digenjot untuk Jakarta yang lebih baik.

"Kami di Jakarta menyambut ini sebagai sebuah kesempatan untuk kita mempercepat untuk Jakarta menjadi salah satu pusat kota global dunia dan kota global itu bukan saja aspek ekonomi, tapi juga budaya, sosial, pendidikan yang semua harus dikembangkan," kata Anies.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya