Mentan: Ekspor Pertanian periode Januari-Oktober 2021 Capai Rp 518,85 Triliun

Nilai tukar petani (NTP) juga mengalami kenaikan sebesar 107,18 persen per November 2021.

oleh Tira Santia diperbarui 28 Des 2021, 12:55 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, nilai ekspor pertanian Indonesia periode Januari-Oktober 2021 mencapai Rp 518,85 triliun. Jumlah tersebut naik 47,37 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Dia menjelaskan, meski pandemi covid-19 sektor pertanian terus mencatatkan kinerja yang luar biasa. Dimana tahun 2020 nilai ekspor pertanian mencapai Rp 451,77 triliun naik 15,79 persen dibanding tahun 2019 sebesar Rp 390,16 triliun. Di 2021 bahkan kenaikannya sangat signifikan dibanding 2020.

“Ekspor naik 15,79 persen yaitu Rp 451,77 triliun, sering kita meloncat seperti ini dalam kondisi covid-19. Di tahun 2021 naik lagi Rp 518,85 triliun,” kata Menteri Syahrul dalam webinar OJK, Selasa (28/12/2021).

Adapun kontribusi nilai ekspor pertanian periode Januari-Oktober 2021 berasal dari buah-buahan segar sebanyak 7,78 persen, dan olahan sebesar 92,22 persen.

Sementara, kontribusi nilai ekspor pertanian per sub sektornya, paling banyak didukung oleh perkebunan 93,20 persen, peternakan 4,41 persen, hortikultura 1,57 persen, dan tanaman pangan 0,82 persen.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Nilai Tukar Petani

Petani memisahkan bulir padi dari tangkainya saat panen di sawah yang terletak di belakang PLTU Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (4/8/2019). Kurangnya pasokan beras dari petani akibat musim kemarau menyebabkan harga gabah naik. (merdeka.com/Arie Basuki)

Seiring dengan kinerja pertanian yang baik tersebut, nilai tukar petani (NTP) juga mengalami kenaikan sebesar 107,18 persen per November 2021, dibandingkan NTP Oktober 2021 sebesar 106,67 persen.

“Nilai tukar petani naik menjadi 107,18 per November. Direncana nasional itu 105 persen di tahun 2024, dalam dua tahun kita capai, tantangan covid-19 memicu pertanian dan hasilnya seperti ini,” ujarnya.

Kabarnya, Kementerian Pertanian akan melakukan ekspor kembali. Dimana pihaknya mendapatkan kontrak ekspor dari kegiatan One Day with Indonesian Coffee, Fruits & Floricultures (ODICOFF) dan tanaman hias sebesar Rp 3,1 triliun.

“Saya mendapatkan kontrak dari One Day with Indonesian Coffee, Fruits & Floricultures (ODICOFF) dan tanaman hias Rp 3,1 triliun permintaan dari luar,” pungkas Mentan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya