Bentrokan antar-warga seakan tidak pernah habis di Bima, Nusa Tenggara Barat. Kali ini dipicu pemukulan seorang sopir angkot yang berbuntut bentrokan. Polisi pun sempat kewalahan mengatasi bentrokan ini, karena warga lebih banyak dari petugas di lapangan.
Saling serang antara warga desa Talabiu dan desa Rabakodo di kecamatan Woha-Bima, NTB berlangsung di jalan lintas Sumbawa.
Mereka tidak hanya saling lempar batu, tapi juga dengan membawa senjata tajam. Polisi yang berupaya memisahkan warga yang bentrok kewalahan, karena jumlahnya kalah banyak dibanding mereka yang bentrok.
Kedua kelompok yang berseteru ini nyaris saling berhadap-hadapan. Bak perang terbuka, berbagai senjata tajam pun mereka keluarkan. Bahkan saat hujan deras turun pun belum ada yang mau mundur.
Bentrokan dipicu pemukulan terhadap sopir angkot, yang berasal dari desa Talabiu, oleh warga Desa Rakabodo. Korban tidak terima dan mengajak temannya melakukan pembalasan.
Bentrokan baru bubar setelah satu truk pasukan brimob bersenjata lengkap diturunkan ke lokasi. Kendati demikian, polisi tetap berjaga-jaga mengantisipasi bentrok lanjutan. (Ism)
Saling serang antara warga desa Talabiu dan desa Rabakodo di kecamatan Woha-Bima, NTB berlangsung di jalan lintas Sumbawa.
Mereka tidak hanya saling lempar batu, tapi juga dengan membawa senjata tajam. Polisi yang berupaya memisahkan warga yang bentrok kewalahan, karena jumlahnya kalah banyak dibanding mereka yang bentrok.
Kedua kelompok yang berseteru ini nyaris saling berhadap-hadapan. Bak perang terbuka, berbagai senjata tajam pun mereka keluarkan. Bahkan saat hujan deras turun pun belum ada yang mau mundur.
Bentrokan dipicu pemukulan terhadap sopir angkot, yang berasal dari desa Talabiu, oleh warga Desa Rakabodo. Korban tidak terima dan mengajak temannya melakukan pembalasan.
Bentrokan baru bubar setelah satu truk pasukan brimob bersenjata lengkap diturunkan ke lokasi. Kendati demikian, polisi tetap berjaga-jaga mengantisipasi bentrok lanjutan. (Ism)
