Sri Mulyani Akui Akselerasi Vaksinasi Covid-19 di Tiap Daerah Berbeda

Pemerintah terus mendorong vaksinasi Covid-19 dengan angka 2 juta suntikan per hari untuk mencapat terget kekebalan komunal.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Nov 2021, 11:20 WIB
Karyawan Kapanlagi Youniverse (KLY) mengikuti vaksinasi COVID-19 di Hall SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, Jumat (4/6/2021). Grup Emtek berharap kegiatan vaksinasi ini dapat mendukung pemerintah dalam menciptakan kekebalan komunal (herd immunity). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong vaksinasi Covid-19 dengan angka 2 juta suntikan per hari. Langkah ini dilakukan guna menciptakan kekebakan komunal atau herd immunity

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, vaksinasi Covid-19 tidak hanya dimobilisasi oleh Kementerian Kesehatan saja tetapi seluruh kementerian dan lembaga negara. Di dalamnya juga termasuk pemerintah daerah. Hal ini dilakukan untuk mencapai target yang sudah ditentukan.   

"Kita belum mengalami imunitas kekebalan yang memadai untuk menjaga kondisi masyarakat sehingga saat ini akselerasi vaksinasi harus terus dilakukan," kata Sri Mulyani dalam Kongres AAIPI di Jakarta, Selasa (23/11/2021).

Diakui, realisasi vaksinasi Covid-19 di tiap daerah berbeda-beda. Penyuntikan vaksin dosis pertama di Jakarta, Bali, Yogyakarta dan Kepulauan Riau menjadi yang tertinggi.

Sementara itu untuk wilayah Aceh, Papua, Papua Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah masih dibawah rata-rata nasional. Bahkan untuk vaksinasi dosis kedua wilayah tersebut belum mencapai 20 persen.

" Untuk dosis lengkap di daerah tersebut masih di level 20 persen," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pemulihan Ekonomi

Petugas mendata warga yang mengikuti vaksinasi COVID-19 di Vihara Avalokhitesvara, Mangga Besar, Jakarta, Minggu (29/8/2021). Hal ini dilakukan untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal di wilayah tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Meskipun pandemi telah berlangsung hampir 2 tahun, namun kondisi tersebut kata Sri Mulyani menggambar pekerjaan rumah belum selesai. Pemerintah masih harus melindungi masyarakat dan mengawal pemulihan ekonomi nasional.

Walau kasus harian saat ini mengalami tren penurunan, namun semua pihak diminta untuk tidak terlena dalam menerapkan protokol kesehatan. Utamanya dalam hal memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

"Masker dan mencuci tangan ini bisa mencegah lebih dari 53 persen dalam pencegahan penularan Covid-19," kata dia mengakhiri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya