Antam Catat Volume Penjualan Bijih Nikel Naik 375,83 Persen

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat kenaikan signifikan untuk volume produksi dan penjualan bijih nikel hingga September 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Okt 2021, 15:01 WIB
Calon pembeli mencoba cincin emas di Pegadaian, Jakarta, Selasa (18/5/2021). Berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp 937.000, naik Rp 4.000 per gram dari harga sebelumnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merilis kinerja volume produksi dan penjualan hingga sembilan bulan pertama 2021. Volume produksi dan penjualan bijih nikel Antam mencatat kenaikan signifikan hingga kuartal III 2021.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (31/10/2021), PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan volume produksi bijih nikel unaudited hingga September 2021 sebesar 8.303.818 atau 8,30 wet metric ton (wmt). Realisasi volume produksi bijih nikel ini tumbuh 190 persen dari periode sama tahun sebelumnya 2.863.057 atau 2,86 juta wmt.

Pada sembilan bulan pertama 2021, volume penjualan bijih nikel unaudited ke pasar domestik mencapai 5,76 juta wmt. Realisasi volume penjualan bijih nikel ini tumbuh 376 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 1,21 juta wmt.

Pada 2021, Antam fokus mengembangkan pasar domestik bijih nikel seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri dengan tetap mengedepankan aspek konservasi cadangan dan sumber daya bijih nikel Antam.

Selain itu, Antam membukukan volume produksi bauksit unaudited hingga September 2021 mencapai 1.369.091 atau 1,36 juta mt. Volume produksi bauksit naik 5,48 persen dari periode sama tahun sebelumnya 1.297.947 atau 1,29 juta mt. Namun, volume penjualan bauksit turun 4,5 persen dari 909.985 menjadi 951.266.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Feronikel hingga Emas

Pegawai menunjukkan emas batangan 24 karat di gerai Galeri 24, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (5/8/2021). Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk dijual lebih murah Rp 2.000 per gram pada hari ini ke posisi Rp 941 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Volume produksi feronikel Antam mencapai 19.097 ton nikel (TNi)  hingga September 2021. Feronikel turun 0,18 persen dari periode sama tahun sebelumnya 19.133 TNi. Dari sisi penjualan, Antam membukukan penjualan feronikel unaudited 18.880 TNi hingga September 2021. Realisasi penjualan feronikel ini turun 3,2 persen sebesar 19.524 TNi.

Antam mencatatkan volume produksi unaudited emas hingga September 2021 sebesar 1.162 kg. Realisasi volume produksi emas ini turun 9,14 persen dari periode sama tahun sebelumnya 1.279 kg. Volume produksi itu berasal dari tambang Pongkor dan Cibaliung.

Sementara itu,  volume penjualan unaudited emas Antam tercatat 19.871 kg hingga September 2021. Pencapaian volume penjualan emas itu tumbuh 33,57 persen dari periode sama tahun sebelumnya 14.876 kg.

Selain itu, seiring strategi Antam dalam optimalkan operasi pabrik chemical grade alumina (CGA) Tayan dan meningkatkan volume penjualan produk-produk alumina. Volume produksi alumina Antam melalui entitas anak usaha yang operasikan pabrik CGA Tayan PT Indonesia Chemical Alumina produksi 55.814 mt hingga September 2021. Realisasi volume produksi ini turun 21,03 persen dari periode sama tahun sebelumnya 70.684 mt.

Pencapaian penjualan alumina unaudited pada sembilan bulan pertama 2021 mencapai 93.869 ton alumina. Realisasi volume penjualan ini naik 54,20 persen dari sembilan bulan eprtama 2020 sebesar 60.873 ton alumina.

3 dari 3 halaman

Biaya Eksplorasi

Petugas menunjukkan koleksi lempengan emas di Pegadaian, Jakarta, Selasa (18/5/2021). Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) pada 17 Mei 2021 berada di posisi lebih tinggi dibanding hari sebelumnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

PT Aneka Tambang Tbk fokus aktivitas eksplorasi pada emas, nikel, dan bauksit hingga sembilan bulan pertama 2021. Total biaya eksplorasi preliminary unaudited Antam pada periode sembilan bulan pertama 2021 tercatat Rp 77,87 miliar.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan portfolio cadangan dan sumber daya emas, saat ini Antam memfokuskan untuk melakukan pencarian sumber emas tambahan baik di lokasi IUP aktif dan di area prospek baru lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya