Teruskan Visi Jokowi, Airlangga Disarankan Gandeng PDIP di Pilpres 2024

Menurut Ali, Golkar dan PDIP sama-sama berideologi nasionalis. Apalagi Golkar juga berada dalam pemerintahan bersama PDIP.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2021, 17:55 WIB
Ketua DPR Puan Maharani (kanan) berfoto bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) dengan menunjukkan dokumen usai menyampaikan keterangan pers terkait pergantian Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin di Media Center DPR, Jakarta, Rabu (29/9/2021). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disarankan membentuk koalisi nasionalis-nasionalis untuk bertarung di Pilpres 2024. Koalisi itu dinilai bisa mendorong Airlangga menjadi Presiden 2024.

Pengamat politik dari UIN Jakarta, Ali Munhanif mengatakan koalisi itu dibutuhkan untuk melanjutkan visi dan misi Presiden Jokowi. Apalagi visi tersebut sempat terhambat akibat pandemi Covid-19.

"Pak Airlangga bisa merangkul PDIP. Setidaknya sekarang ini menjadi penopang pembangunan ekonomi Presiden Jokowi," kata Ali saat dihubungi, Rabu (29/9/2021).

Menurut Ali, Golkar dan PDIP sama-sama berideologi nasionalis. Apalagi Golkar juga berada dalam pemerintahan bersama PDIP.

Oleh karena itu, ia menyarankan Golkar punya komitmen yang sama untuk melanjutkaan visi dan misi Presiden Jokowi. Seperti menggalakkan pembangunan infrastruktur, tranportasi umum, peningkatan tenaga kerja dan meningkatkan investasi.

Saat ini, kata Ali, PDIP tak mempunyai tokoh untuk diusung menjadi capres. Sekali pun itu Ketua DPR Puan Maharani dan tokoh populer lainnya seperti Ganjar Pranowo.

Puan dinilai belum mumpuni untuk dijadikan orang nomor satu di Indonesia karena tak memiliki kriteria dan elektabilitas yang pas.

"Maka itu tidak ada salahnya PDIP menempatkan diri di nomor 2, tapi tetap melanjutkan agenda (visi-misi) yang sekarang," ujar Ali.

Sementara terkait nama Ganjar Pranowo yang termasuk politisi populer saat ini di PDI-P, Ali mengatakan Gubernur Jawa Tengah itu sulit untuk maju karena akan berhadapan dengan partainya.

"Pasti mereka tidak akan memberi lampu hijau untuk Ganjar menjadi calon, meski menjadi nomor dua," ujar Ali.

Berbeda dengan Partai Gerindra, partai ketiga suara terbanyak di parlemen itu menurut Ali akan tetap mendorong ketua umumnya Prabowo Subianto menjadi capres. Golkar dan Gerindra akan sulit berkoalisi.

"Mereka masih percaya diri dan akan memanfaatkan momentum publik untuk berkompetisi," kata Ali.

 

2 dari 2 halaman

Menjadi Penopang Airlangga

Ali meyakini koalisi pemerintahan yang ada saat ini bisa meneruskan visi-misi Presiden Jokowi. Airlangga diharap bisa merangkul PDIP dalam paltform yang sama.

"Maka saya punya naluri dia akan mendapatkan kepercayaan dari rakyat untuk tampil pada 2024," ujarnya.

Terkait partai religius, Ali mengatakan, partai berbasis Islam seperti PPP, PKB dan PAN bisa menjadi penopang Airlangga di Pilpres 2024.

"Yang lain bisa menopang koalisi seperti partai berbasis Islam, seperti PPP, PKB, dan PAN. Saya percaya 2024 akan seru," kata Ali.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya