Evaluasi PTM, Puluhan Siswa di Tulungagung Jalani Tes Antigen

Pengambilan sampel untuk mengetahui kondisi kesehatan siswa mulai dari rumah hingga sekolah.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2021, 12:03 WIB
Seorang siswa SD di Kota Malang menjalani tes swab antigen di sekolah demi mencegah penyebaran Covid-19 (Humas Pemkot Malang)

Liputan6.com, Tulungagung - Tim kesehatan Satgas COVID-19 Kabupaten Tulungagung, memilih puluhan siswa di sejumlah sekolah untuk menjalani tes usap antigen dalam rangka evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sepekan terakhir.

"Pemeriksaan acak ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada penularan atau tidak. Ada siswa yang sakit atau tidak," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Selasa, 28 September 2021.

Ada dua sekolah yang sempat ditinjau langsung oleh Maryoto bersama jajaran forkopimda dan Satgas COVID-19, yakni SMPN 3 Tulungagung dan SDN 6 Ngunut. Ada 40 siswa yang dipilih secara acak untuk tes usap antigen. Hasil tes, semua sampel itu negatif, dilansir dari Antara.

"Dan alhamdulillah dari hasil sampling itu negatif semua," katanya.

Pengambilan sampel untuk mengetahui kondisi kesehatan siswa mulai dari rumah hingga sekolah.

Menurut ia, hasil itu merupakan indikasi jika penyebaran COVID-19 di Tulungagung kian terkendali. Salah satu buktinya pada Senin (27/9), penambahan kasus konfirmasi positif hanya dua orang.

"Mudah-mudahan bisa cepat nol dan pandemi berakhir," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

2 dari 2 halaman

Jaga Jarak

Selain tes usap antigen secara acak pada siswa, Maryoto bersama jajaran forkopimda dan Satgas COVID-19 juga meninjau langsung penerapan protokol kesehatan di sekolah.

"Kami lihat tidak hanya pelaksanaan, tapi juga apa yang dilakukan dalam PTM terbatas itu," katanya.

Pihaknya sempat memberikan catatan dalam pelaksanaan PTM ini. Jumlah siswa yang masuk harus 30 persen dan pembelajaran tak lebih dari dua jam tiap harinya. Bangku siswa juga diterapkan jaga jarak, satu meja satu anak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya