Erick Thohir Prediksi Pendapatan Negara Masih Stagnan di 2021

Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan ada peningkatan pendapatan negara beberapa tahun kedepan sebagai upaya bangkit dari dampak Covid-19.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 28 Sep 2021, 11:40 WIB
Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir pastikan 1,5 juta tenaga kesehatan disuntik vaksin COVID-19 awal 2021 saat bertemu IDI di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/9/2020). (Dok Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan ada peningkatan pendapatan negara beberapa tahun kedepan usai Indonesia bangkit dari dampak Covid-19. Meski begitu, ia menaksir pendapatan negara di tahun 2021 masih akan stagnan.

“Kita terus upayakan di 2021, 2022, 2023, 2024 ada peningkatan, paling tidak, mungkin di 2021 masih ada stagnan tapi nanti ada peningkatan di tahun-tahun selanjutnya,” katanya dalam sesi Talkshow BangktBareng, Selasa (28/9/2021).

Menteri Erick mengatakan, di tengah situasi serba tertekan oleh dampak Covid-19, saat ini, dipandang sebagai waktu yang tepat untuk menyerang. Dalam artian untuk memulai langkah-langkah yang mampu membangkitkan upaya majunya perekonomian Indonesia.

Ia meminta untuk tidak selalu terlena dengan kondisi saat ini yang terdampak covid, tapi seluruh pihak perlu mempersiapkan untuk pasca Covid-19.

“Kalau kita terlena terus Covid-Covid, jadi pasca covid-nya kita malah terpuruk, ini momentum antisipasi dari pada perubahan yang terjadi tentu karena (dampak) Covid-19,” tuturnya.

“Kita selalu buat pemikiran bagaimana ekosistem bertahan, kita lihat dari Kementerian BUMN, dan diskusi dengan profesional, Ini era kita menyerang jangan bertahan terus,” imbuhnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Sumber Penerimaan Alternatif

Menteri BUMN, Erick Thohir (dok: KBUMN)

Lebih lanjut, Menteri Erick menyebut bahwa negara perlu sumber pemasukan alternatif. Tujuannya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Pada saat sekarang negara butuh alternatif pemasukan lain, kita coba dorong ini,” katanya.

Ia juga menampilkan data terkait pendapatan negara pada 2020. Ia menyebut BUMN turut menyumbang jumlah yang cukup besar dalam kontribusinya terhadap pendapatan negara.

“Kita lihat 2020, BUMN itu kita tetap berkontribusi kepada negara dimana kontribusinya itu kurang lebih untuk 2020 saja itu Rp 375 triliun, itu terdiri dari bentuk pajak, deviden dan pnbp,” paparnya.

Bahkan, ia mengacu pada pendapatan selama sepuluh tahun terakhir yang tercatat sekitar Rp 3.295 triliun. Baginya, angka tersebut adalah yang signifikan dan perlu untuk terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.

“Kita tahu program pemerintah memerlukan dana, untuk membantu rakyat yang kesulitan atau investasi pasca covid, nah bagaimana kita push transformasi yang ada di BUMN,” katanya.   

3 dari 3 halaman

Infografis Gebrakan 30 Hari Menteri BUMN Erick Thohir

Infografis Gebrakan 30 Hari Menteri BUMN Erick Thohir. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya