Adu Kemampuan Dua Eks Bintang Serie A di MU dan Chelsea, Siapa Unggul?

Cristiano Ronaldo kembali ke MU setelah lebih dari satu dekade pergi. Sedangkan, Lukaku juga kembali ke mantan klubnya Chelsea.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 06 Sep 2021, 16:00 WIB
Strike Chelsea Olivier Giroud dan bek Manchester United Harry Maguire bereaksi atas keputusan wasit Stuart Atwell yang tidak memberikan MU penalti dalam lanjutan Liga Inggris di Stamford Bridge, Minggu (28/2/2021). (Andy Rain / Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar uang yang dihabiskan di seluruh Eropa di jendela transfer musim panas berasal dari Liga Inggris, dengan dua bintang dari Serie A memutuskan untuk meninggalkan Italia untuk datang ke Inggris. Cristiano Ronaldo pindah ke Manchester United (MU) dan Romelu Lukaku hengkang ke Chelsea musim panas ini

Ronaldo dan Lukaku sebelumnya memimpin lini depan Juventus dan Inter Milan musim lalu dan merupakan dua nama terbesar yang menyetujui perpindahan profil tinggi selama sebulan terakhir.

Yang pertama kembali ke MU setelah lebih dari satu dekade pergi dan yang terakhir juga kembali ke mantan klubnya - Chelsea - yang menjualnya ke Everton seharga 28 juta pounds pada tahun 2014.

Kedua striker telah berkembang secara signifikan sejak mereka sebelumnya menghiasi pantai Inggris, tetapi bagaimana pengaruhnya terhadap tim masing-masing?

Kontribusi mereka di Serie A antara 2018 dan 2020 dapat membantu untuk menentukan bagaimana keduanya berbeda. Ronaldo mengumpulkan total yang sehat sekitar 5.700 menit di lapangan dibanding dengan jumlah Lukaku yang 5.800 menit, yang berarti keduanya dapat diukur secara adil.

2 dari 5 halaman

Mengejutkan

Cristiano Ronaldo resmi bergabung dengan Manchester United atau MU. (foto: Instagram @manchesterunited)

Dalam hal mencetak gol, kedua pemain secara mengejutkan sudah menunjukkan buktnya. Ronaldo mencetak 60 gol sementara Lukaku mengantongi 47, dan pemain Portugal itu juga unggul tanpa penalti, mencetak 42 gol melawan 35 Lukaku.

Pemain berusia 36 tahun itu juga merupakan penembak yang lebih menonjol, mencoba untuk mencetak sekitar 5,6 kali per 90, atau dua kali lipat jumlah yang diposting oleh Lukaku, yang rata-rata 2,8 tembakan per 90.

3 dari 5 halaman

Fakta

Kepercayaan publik Old Trafford mampu dibayar tunai dengan penampilan apiknya untuk Manchester United. Hal tersebut membuatnya menjadi anak emas Alex Ferguson dan selalu masuk daftar pilihan utama skuat Setan Merah. (AP/Paulo Duarte)

Faktanya, Lionel Messi adalah satu-satunya pemain di lima liga top Eropa yang rata-rata menembak lebih banyak daripada Ronaldo musim lalu, dengan 5,7 per 90 untuk Barcelona.

Namun, bintang United itu kini, lebih cenderung menembak dari jarak jauh daripada rekan-rekannya. Upaya rata-ratanya adalah 18,2 yard dari gawang, yang lima yard lebih jauh dari rata-rata Lukaku untuk Inter.

4 dari 5 halaman

Keseimbangan

Romelu Lukaku. Striker Timnas Belgia ini telah mencetak 58 gol dari 92 caps untuk negaranya sebelum turnamen Euro 2020 berlangsung. Saat melakoni laga perdana melawan Rusia dengan hasil 3-0, ia mencetak 2 gol hingga memperbarui rekornya menjadi 60 gol dari 93 caps. (Foto: AP/Pool/Kirill Kudryavtsev)

Dia juga memberikan lebih sedikit untuk rekan satu timnya, mencatatkan tujuh assist melawan 13 gol Lukaku selama dua tahun. Pemain internasional Belgia membuat 104 umpan untuk rekan satu timnya selama periode tersebut, sedangkan Ronaldo menciptakan 80.

Berdasarkan angka-angka, Ronaldo mengambil bentuk striker klinis yang tentu saja lebih suka menyelesaikan gerakan daripada membantu menciptakannya, sedangkan Lukaku mungkin menunjukkan keseimbangan yang lebih besar antara mencetak gol dan menciptakan.

5 dari 5 halaman

Target

Dalam hal menggerakkan bola ke depan dari A ke B, para pemain sangat cocok tetapi Ronaldo memiliki keunggulan di Italia, memposting 163 operan progresif di depan 134 Lukaku, dan ia juga menyelesaikan carry yang lebih progresif dan menggiring bola hampir dua kali lebih sering.

Lukaku - sebaliknya - menerima umpan yang lebih progresif daripada Ronaldo, mengakhiri musim lalu dengan total tertinggi kedua di Serie A, yang menonjolkan kemampuannya sebagai target atau outlet untuk timnya.

Pada akhirnya, kedua pemain sangat lengkap dan mampu berkontribusi dengan gol dan lebih banyak lagi setelah kembali ke mantan klub mereka, tetapi cara mereka akan menambah nilai di lapangan kemungkinan akan berbeda.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya