Warga Mengeluh, Beras Bansos PPKM Berkutu Beredar di Tuban

Paket bantuan sosial (bansos) sembako beras PPKM dikeluhkan keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Tuban. Pasalnya, kualitas beras medium dari Kemensos itu tak layak konsumsi dan ada kutunya bercampur butiran beras.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 15 Agu 2021, 19:00 WIB
Ayam di Tuban diberi makan beras bansos PPKM berkutu. (liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Tuban - Paket bantuan sosial (bansos) sembako beras PPKM dikeluhkan keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Tuban. Pasalnya, kualitas beras medium dari Kemensos itu tak layak konsumsi dan ada kutunya bercampur butiran beras.

Paket beras tak layak konsumsi itu dirasakan sejumlah masyarakat yang tinggal di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban, Sabtu (14/8/2021). 

“Kalau tidak diganti ya dijadikan pakan ayam saja, karena dimasak tak enak,” ujar Yaswi, salah satu warga yang menerima bantuan beras PPKM itu.

Hal sama juga disampaikan Purwani. Ia mengaku mengambil bansos PPKM berupa paket 10 kilogram beras di balai desa setempat pada hari Jumat 13 Agustus 2021 kemarin. Beras dari pemerintah pusat itu dikemas menggunakan karung warna putih bertuliskan Beras Bulog Medium.

“Baru kemarin saya ambil di Balai Desa. Berasnya jelek sekali,” ucap Purwani, salah satu ibu rumah tangga asal desa setempat.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Berharap Diganti

Salah satu KPM dari bansos paket beras PPKM mengaku mengeluh karena kualitas beras jelek. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Kondisi jelek itu karena jauh dari kualitas jenis beras medium dan terlihat berkutu. Bahkan, sudah ada yang menggumpal seperti menjamur serta ditemukan ada kerikilnya.

“Kalau seperti ini di masak pasti tidak enak, tak layak ini,” kata Purwani sambil menunjukkan berasnya.

Sampai saat ini warga masih berharap beras tersebut diganti dengan kualitas layak konsumsi. Sebab, bantuan tersebut sangat dinantikan warga untuk meringankan beban hidupnya selama pemberlakuan PPKM.

“Semoga diganti jangan begini berasnya, tapi lebih bagus,” tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya