3 Pelajaran Penting dari Kisah Sukses John Paul DeJoria, Tunawisma yang Jadi Miliarder

Miliarder John Paul DeJoria merupakan pengusaha yang dikenal sebagai co-founder perusahaan perawatan rambut.

oleh Tira Santia diperbarui 18 Jul 2021, 06:00 WIB
John Paul DeJoria pernah menjadi seorang tunawisna, namun kini tak ada yang menyangka jika kekayaannya bisa mencapai US$ 3,1 miliar (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder John Paul DeJoria merupakan pengusaha yang dikenal sebagai co-founder perusahaan perawatan rambut John Paul Mitchell Systems dan Patron Spirit Company. Sebelum sukses, DeJoria pernah menjadi tunawisma dua kali sebelum ia menjadi miliarder.

Kesuksesannya tidak diraih begitu saja, dikutip laman entrepreneur.com, Minggu (18/7/2021). Berikut empat hal yang dapat dipelajari DeJoria yang mampu bangkit dari kemiskinannya:

1. Jangan Gengsi untuk Meminta Bantuan

Ketika DeJoria menjadi tunawisma, dia terlalu gengsi untuk meminta tempat tinggal kepada ibunya; dia ingin membuatnya sendiri. Sebagai gantinya, dia meminta beberapa ratus dolar untuk menahannya sampai dia bangkit kembali.

Pada satu titik, teman DeJoria, seorang pengendara sepeda motor, menawarinya kamar cadangan, di mana dia dan putranya yang berusia 2 tahun bisa tinggal. Jika teman DeJoria tidak memberinya kesempatan, sulit untuk mengatakan dengan pasti apakah dia akan menjadi pengusaha sukses besar seperti sekarang ini.

Sebagai seorang pengusaha, terkadang Anda akan membutuhkan bantuan. Tapi kesombongan dan gengsi dapat mencegah Anda mencapai tujuan Anda.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

2. Jangan Habiskan Kas

Foto: statesman.com

DeJoria mengatakan berbisnis itu selalu menghadapi R-I-S-K (resiko), tetapi risiko yang tidak berguna adalah kebodohan. Sejauh arus kas berjalan, awasi itu. Dan jangan membelikan sisa uang kas usaha untuk hal yang tidak penting, lebih baik Anda simpan kas itu sewaktu-waktu dibutuhkan untuk kondisi darurat maka sisa kas bisa digunakan.

3. Jangan Banyak Menyalahkan

DeJoria mengatakan dia tidak pernah mencari siapa yang harus disalahkan. Saat dia berusaha membagikan kartu namanya ke beberapa ratus toko, namun tidak ada satupun toko yang menghubunginya untuk berinvestasi di bisnisnya yang saat itu mulai ia rintis.

Tetapi alih-alih merasa pahit atau tertekan dan mencoba menyalahkan diri sendiri dan orang lain. DeJoria akhirnya bisa menahan kekecewaan dan tidak menyerah dengan keadaan. Menurutnya, tidak ada waktu untuk murung, menyalahkan orang tidak akan membantu mengisi rekening bank Anda.   

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya