Anies Baswedan: Bepergian Berisiko Terpapar Covid-19 dan Fatal Jika Punya Komorbid

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas untuk meminimalisasi penularan Covid-19.

oleh Ika Defianti diperbarui 28 Jun 2021, 19:47 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat di balkon rumah dinas Jalan Suropati, Menteng, Kamis (3/12/2020). Anies Baswedan yang masih melakukan isolasi mandiri di rumah dinas gubernur karena positif Covid-19 menyempatkan diri untuk berolahraga pada pagi ini (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas untuk meminimalisasi penularan Covid-19. Sebab saat ini tengah terjadi lonjakan kasus akibat infeksi virus Corona.

"Mari kurangi berpergian, mari kita hindari potensi penularan, mari kita pilih keselamatan," kata Anies di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Senin (28/6/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan bepergian memiliki risiko tinggi dalam penularan Covid-19. Terlebih untuk masyarakat yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Berpergian punya risiko terpapar dan bila ada komorbid ada potensi komplikasi yang bisa fatal," ucapnya.

Selain itu, Anies mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Pendaftarannya pun dapat dilakukan secara daring dan lokasinya tersebar di wilayah Jakarta.

"Lebih baik kita bersiap dengan mendapatkan vaksin sehingga badan kita jadi siap menghadapi bila sampai harus terpapar," jelas Anies.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Update Kasus Covid-19 di DKI Jakarta

Jumlah kasus positif Corona atau Covid-19 di DKI Jakarta mengalami penambahan sebanyak 8.348 orang pada Senin (28/6/2021).

Dengan begitu, total 528.409 orang sudah dinyatakan positif Covid-19.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat menjadi lokasi dengan penambahan kasus harian pada hari ini, yakni sebanyak 370 orang.

Sedangkan untuk penambahan kasus berdasarkan wilayah, Jakarta Selatan mencatat kasus tertinggi yakni 1.907 kasus. Lalu ada Jakarta Barat dengan 1.892 kasus, Jakarta Timur sebanyak 1.628 kasus.

Kemudian ada Jakarta Utara dengan 1.232 kasus, Jakarta Pusat 981 kasus, dan Kepulauan Seribu ada 16 kasus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya