Kapolri Listyo Perintahkan Bangun Kampung Tangguh Narkoba di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo menyerukan kepada anggota untuk perang melawan narkoba dan menuntaskan permasalahan narkoba dari hulu sampai hilir.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 14 Jun 2021, 14:37 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan keterangan saat rilis kasus narkoba jaringan Timur Tengah di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/6/2021). Ratusan paket sabu dikemas dengan tiga jenis paket yang berbeda. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan seluruh Kapolda untuk menciptakan Kampung Tangguh Narkoba. Instruksi ini disampaikan pascapengungkapan jaringan narkoba internasional yang dilakukan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat dengan barang bukti 1,129 ton sabu.

"Kita telah menciptakan Kampung Tangguh dalam rangka pemberantasan dan menekan laju pertumbuhan maka kali ini saya minta untuk Kampung Tangguh Narkoba diciptakan di seluruh Indonesia," kata dia di Polda Metro Jaya, Senin (14/6/2021).

Listyo menerangkan, Kampung Tangguh Narkoba dibentuk oleh jajaran kepolisian dengan menggandeng pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat serta stakeholder terkait.

Dia menginginkan setiap Kampung Tangguh Narkoba memiliki daya cegah dan daya tangkal terhadap ancaman narkoba.

"Terhadap peredaran yang ada segera bisa diinformasikan sehingga kemudian kita bisa tangkap, dengan harapan itu maka kita memiliki daya cegah dan daya tangkal," ucap Listyo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kerja sama dengan seluruh elemen

Barang bukti sabu dihadirkan saat rilis kasus narkoba jaringan Timur Tengah di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/6/2021). Satgas Narkoba Polda Metro Jaya bersama Polres Jakarta Pusat mengamankan tujuh tersangka dalam kasus ini. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pada sisi lain, Listyo menyerukan kepada anggota untuk perang melawan narkoba dan menuntaskan permasalahan narkoba dari mulai hulu sampai hilir.

Listyo menekankan perlunya membangun kerja sama dengan seluruh stakeholder yang ada seperti BNN, Bea Cukai, dan Ditjen PAS. Dia mengatakan, pemberantasan narkoba adalah tanggung jawab bersama.

"Kita bisa bekerja maksimal dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada. Narkoba adalah ancaman kita bersama. Maka kita harus melenyapkan narkoba dari Indonesia. Ini butuh kerja keras serta kerja sama dari seluruh elemen, stakeholder, dan masyarakat," ucap Listyo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya