Ulama Banten minta Warga Tak Terpengaruh Hoaks terkait Pembatalan Haji 2021

Pembatalan haji bisa dilakukan jika mengancam keselamatan jemaah,

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 13 Jun 2021, 11:00 WIB
Ribuan jemaah melakukan tawaf, salat dan doa di Masjidil Haram, kota suci Makkah, Arab Saudi pada Rabu (7/8/2019). Umat muslim dari penjuru dunia sudah berada di Makkah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji yang segera mencapai puncak Wukuf di Arafah. (Photo by FETHI BELAID / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama Kabupaten Lebak, Banten, KH Hasan Basri meminta, masyarakat tidak termakan berita bohong atau hoaks terkait pembatalan haji 1442 Hijriah karena masalah utang pemondokan asrama dan katering.

"Kita percayakan pembatalan haji itu ke ahlinya yang mengurus jamaah haji yakni Kementerian Agama," kata KH Hasan Basri dilansir Antara, Minggu (13/6/2021). 

Masyarakat tidak boleh berburuk sangka (suudzon) terkait pembatalan haji. Apalagi sampai menyebarkan kabar bohong atau hoaks pembatalan haji karena utang pemondokan asrama dan katering.

"Kabar itu tidak benar, karena sudah disampaikan oleh Menteri Agama juga Ketua Komisi VIII DPR Yandri pembatalan haji tidak ada utang pada Pemerintah Arab Saudi," ucap Hasan.

Pembatalan haji itu, kata dia, kemungkinan atas dasar pertimbangan keselamatan jamaah di tengah pandemi virus corona yang masih melanda dunia. Bahkan, virus corona telah banyak memakan korban jiwa.

"Kami minta warga tak mudah menerima hoaks dan percayakan pembatalan haji kepada lembaga yang membidanginya," tambah dia.

Menurut Hasan, pembatalan haji bisa dilakukan jika mengancam keselamatan jemaah, seperti pandemi Covid-19. Dalam Al Quran bahwa syarat haji, selain mampu ekonomi juga perlu terjamin keamanan untuk keselamatan jamaah. Jika pelaksanaan haji tersebut tidak aman tentu harus dibatalkan.

"Sekarang ini pandemi Covid-19 yang menjadikan dasar pertimbangan pembatalan haji," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Banten itu.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya