Diminati, 90 Siswa di Surabaya Tes PPDB SMP Jalur Penghafal Kitab Suci

Dengan demikian, siswa tersebut dapat mendaftar jalur prestasi penghafal kitab suci ketika pendaftaran sudah dibuka pada 16-20 Juni mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jun 2021, 17:13 WIB
Seorang santri mengaji menggunakan Alquran di pondok pesantren kawasan Tangerang, Senin, (26/4/2021). Bulan Ramdhan banyak dimanfaatkan para santri tersebut untuk mematangkan hafalan Alquran hingga khatam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Surabaya - Puluhan siswa di Surabaya menggunalan jalur prestasi hafalan kitab suci untuk tes penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMP.  Sedikitnya 40 dari 90 anak penghafal kitab suci dari lima agama menjalani tahapan tes.

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Surabaya Tri Aji Nugroho, menjelaskan peserta yang lulus tes hafalan kitab suci langsung menerima surat keterangan dari Kemenag Surabaya. 

"Surat keterangan tersebut menerangkan bahwa peserta dengan hasil tes lulus," katanya dikutip dari Antara, Selasa (8/6/2021).

Dengan demikian, siswa tersebut dapat mendaftar jalur prestasi penghafal kitab suci ketika pendaftaran sudah dibuka pada 16-20 Juni mendatang.

"Berita acara ini harus diunggah oleh pendaftar saat jalur penghafal kitab suci sudah dibuka," ujarnya.

Jumlah siswa pendaftar jalur prestasi penghafal kitab suci sebanyak 90 orang dengan rincian pendaftar dari agama Islam sebanyak 34 siswa, Hindu (11), Katolik (9), dan Kristen (36). 

Untuk tes penghafal kitab suci dibagi tiga hari, yakni pada hari pertama Senin (7/6) sebanyak 44 peserta, Selasa ini sebanyak 40 peserta, dan hari terakhir Rabu (9/6) sebanyak 6 peserta.

Dalam pelaksanaan tes ini, Dispendik dan Kementerian Agama (Kemenag) Surabaya menyediakan beberapa ruangan untuk dijadikan tempat tes.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ahli di Bidangnya

"Dalam tes ini, kami melibatkan pengawas, penyuluh, serta ahli sesuai dengan agamanya masing-masing," kata Kepala Kantor Kemenag Kota Surabaya Husnul Maram. 

Menurutnya, Kemenag Surabaya hanya membantu Pemkot Surabaya dalam melakukan tes, karena ini adalah program kerja dari pemkot. 

Mengingat ini berhubungan dengan hafalan kitab suci dari beberapa agama, maka yang terlibat dari Kemenag juga dari beberapa ahli di tiap agama. 

"Kami di Kemenag punya lengkap, ada penyuluh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Kami juga punya ahli di tiap-tiap agama. Mereka ini yang kami libatkan dalam tes ini," katanya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya