Kemkominfo dan Operator Perbaiki BTS Terdampak Bencana di NTT

Menkominfo menyebut infrastruktur telekomunikasi di daerah terdampak bencana alam banjir dan hujan di Nusa Tenggara Timur akan diperbaiki hingga kembali beroperasi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Apr 2021, 11:28 WIB
Bencana di NTT (Sumber: Twitter/bananauyu_97/lempeeerrrr)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, pihaknya bersama operator seluler terus melakukan pemantauan dan pemulihan layanan telekomunikasi di wilayah terdampak bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kami terus melakukan monitoring terhadap jaringan telekomunikasi dan meminta operator seluler untuk mengerahkan segala upaya pemulihan layanan terhadap site seluler yang masih down, sehingga dapat berfungsi kembali secara normal meskipun jaringan listrik belum kembali tersedia," kata Johnny dalam keterangan Kemkominfo.

Johnny mengatakan, operator seluler berupaya keras untuk kembali mengaktifkan sebagian base-transceiver station (BTS) yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.

"Bersama operator seluler, kami berkomitmen untuk terus menyediakan kapasitas dan kualitas layanan telekomunikasi terbaik bagi masyarakat,” tuturnya.

Selain koordinasi dengan operator, Kemkominfo juga melakukan monotoring infrastruktur dan layanan telekomunikasi di wilayah terdampak bencana.

Monitoring dilakukan di Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, Kota Kupang di NTT, dan Kabupaten Bima di NTB.

2 dari 3 halaman

BTS Tak Bisa Beroperasi

BTS USO Telkomsel di Kabupaten Pulau Morotai (Foto: Telkomsel)

Karena kondisi bencana, aliran listrik PLN terputus sehingga membuat beberapa site BTS mengalami henti layanan.

Hasil monitoring operator seluler hingga Senin, 5 April 2021, ada 98 site BTS yang tidak bisa beroperasi dari 2.638 site eksisting di Kabupaten Flores Timur, Malaka, Manggarai, Kupang, Kota Kupang NTT.

Sementara di Kabupaten Bima NTT, ada 4 site dari 663 site eksisting yang terdampak.

“Sedangkan, 6 site BTS Universial Service Obligation (USO) yang berada di Kabupaten Lembata tidak terdampak oleh bencana tersebut dan harapannya akan tetap terus demikian,” katanya.

Johnny menambahkan, saat ini operator seluler telah menyediakan Mobile Backup Power (MBP) atau genset untuk menyambungkan kembali site BTS yang terdampak. Ini dilakukan sebagai langkah alternatif agar layanan bagi pelanggan tetap bisa terjaga.

“Beberapa daerah yang terkena bencana juga mengalami fiber-optic cut (FO Cut). Namun, layanan telah kembali normal karena sudah dilakukan penyambungan kembali,” ujar Johnny.

3 dari 3 halaman

Trending Topic

Sebuah kendaraan rusak terendam air banjir setelah banjir bandang di Ile Ape, di Pulau Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/5/2021). NTT diterjang banjir bandang dan tanah longsor pada Minggu dini hari, 4 April 2021, sekitar pukul 01.00 WITA. (AP Photo/Ricko Wawo)

Sebelumnya, sejumlah wilayah NTT (Nusa Tenggara Timur) diketahui telah mengalami banjir bandang. Salah satunya terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Minggu 4 April 2021.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur pun mencatat banjir bandang tersebut menelan sejumlah korban jiwa.

Peristiwa yang terjadi di sejumlah wilayah NTT ini langsung menuai respons warganet di Twitter. Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (5/4/2021), #PrayforNTT kini ada di puncak Trending Topic.

Banyak kicauan tersebut berisi doa untuk para korban akibat banjir bandang yang melanda wilayah NTT. Tidak sedikit pula, warganet mencuitkan harapannya agar kondisi di wilayah tersebut dapat pulih.

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya