Sempat Ditunda, Thailand Mulai Vaksinasi COVID-19 dengan AstraZeneca

Thailand akan mulai menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca setelah penundaan singkat.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 16 Mar 2021, 11:17 WIB
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)

Liputan6.com, Bangkok- Thailand akan mulai menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca pada Selasa (16/3/2021) setelah penundaan singkat karena kekhawatiran atas keamanannya. Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha dan kabinetnya, sempat membatalkan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca - akan menjadi yang pertama menerima suntikan.

Akan dimulainya vaksinasi COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca itu diumumkan pada Senin 15 Maret, oleh direktur juru bicara kantor pemerintahan Thailand, Natreeya Thaweewong dalam grup obrolan dengan media lokal.

Beberapa jam sebelumnya, Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca akan diberikan kepada Kabinet jika disetujui oleh ahli kesehatan setempat, yang akan melakukan pertemuan untuk mendiskusikan langkah tersebut. 

Menurut Anutin, banyak negara yang telah mengkonfirmasi tidak ada bukti pembekuan darah sebagai efek samping dari vaksin - sehingga suntikan vaksin akan diberikan. 

"Kata panitia akademik (vaksin) harus diberikan dan sore ini mereka akan bertemu agar lebih meyakininya," imbuhnya.

"Kalau belum ada informasi lebih lanjut, (vaksinasi) akan dilakukan besok," terang Anutin, seperti dikutip dari Channel News Asia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Peninjauan Vaksin oleh AstraZeneca

Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Pada 14 Maret, AstraZeneca menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan "peninjauan cermat" terhadap data dari lebih dari 17 juta orang yang telah divaksinasi di Inggris dan Uni Eropa.

Data tersebut menunjukkan "tidak ada bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia".

Diketahui, strategi vaksinasi COVID-19 massal di Thailand sangat bergantung pada suntikan dari vaksin AstraZeneca, yang akan diproduksi secara lokal mulai Juni 2021 untuk distribusi regional, dengan 61 juta dosis yang dicadangkan untuk populasinya.

Thailand juga telah mengimpor beberapa dosis vaksin AstraZeneca, dan 200.000 dosis vaksin Sinovac dari China untuk tenaga medis dan kelompok berisiko tinggi.

Sementara itu, 800.000 dosis vaksin COVID-19 Sinovac selanjutnya akan tiba pada 20 Maret mendatang, kata Menkes Thailand Anutin Charnvirakul di laman Facebook-nya.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya