Demokrat: Jika Moeldoko Bertingkah, Artinya Pembinaan Istana Bermasalah

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyampaikan bahwa pembiaran langkah Moeldoko di KLB adalah kesalahan fatal demokrasi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Mar 2021, 19:35 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat konferensi pers terkait KLB Partai Demokrat di DPP Pusat Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (5/3/2021). AHY memberikan respons atas KLB di Deliserdang yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan membantah pernyataan Menko Polhukam Mahfud Md yang menyebut kisruh Konggres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara adalah masalah internal partai politik (patpol).

Ia mengingatkan bahwa Moeldoko adalah orang luar Demokrat.

"Ada pihak dari lingkar kekuasaan yang secara terang benderang telah melakukan praktik amoral ke dalam Partai Demokrat. Ini jelas bukan persoalan internal," kata Hinca lewat akun Twitternya, Sabtu (6/3/2021).

Hinca meminta Menko Polhukam segera menindak Moeldoko demi integritas istana."Seharusnya Prof @mohmahfudmd beserta jajaran istana bergerak karena ini persoalan integritas pejabat istana. Sudah beberapa kali kami sampaikan melalui surat resmi berkenaan dengan ini," ucapnya.

Ia juga meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera membina Moeldoko selaku anak buahnya.

"Hari ini, Partai Demokrat dengan jutaan simpatisan dan kadernya menanti sikap bijak pembina politik tertinggi di negara ini, yakni Presiden. Jika KSP bertingkah seperti itu, artinya pembinaan di internal istana juga bermasalah," tegasnya.

  

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pembiaran Langkah Moeldoko, Kesalahan Fatal

Mantan Sekjen Demokrat itu juga menyampaikan bahwa pembiaran langkah Moeldoko di KLB adalah kesalahan fatal demokrasi.

"Pembiaran terhadap peristiwa tersebut adalah kesalahan besar. Istana harusnya khawatir ada seorang KSP yang punya ambisi buta, lantas menabrak konstitusi partai kami. Akrobat semacam ini menakutkan bagi rakyat," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya