China Bakal Bagi-Bagi Rp 21 Miliar Uang Digital Saat Tahun Baru Imlek

Kota Beijing, China akan membagikan mata uang digital bank sentral sekitar USD 1,5 juta atau setara Rp 21 miliar (kurs 14.018) dalam uji coba terbatas.

oleh Andina Librianty diperbarui 08 Feb 2021, 16:00 WIB
Bayi panda memanjat pajangan untuk Tahun Baru Imlek yang akan datang di Pusat Penelitian dan Konservasi China untuk Panda Raksasa di Cagar Alam Wolong, Provinsi Sichuan, China, 3 Februari 2021. Sepuluh bayi panda memulai debutnya menjelang Tahun Baru Imlek di Cagar Alam Wolong. (Chinatopix via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Kota Beijing di China akan membagikan mata uang digital bank sentral sekitar USD 1,5 juta atau setara Rp 21 miliar (kurs 14.018) dalam uji coba terbatas menyambut tahun baaru Imlek. Hal ini diumumkan oleh pemerintah kota pada akhir pekan lalu.

Dikutip dari CNBC, Senin (8/2/2021), ini menandai uji coba besar ketiga mata uang digital di bawah People's Bank of China. Kota Shenzhen dan Suzhou sebelumnya menggelar eksperimen serupa dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam uji coba ini, Beijing akan memilih 50 ribu orang untuk menerima 200 yuan, atau masing-masing mendapatkan sekitar USD 30, dalam mata uang digital.

Para penerima akan membelanjakan uang tersebut di toko-toko offline yang telah ditentukan, atau di situs e-commerce JD.com selama musim liburan Tahun Baru Imlek mendatang.

Pengujian ini dilakukan mulai dari 10 hingga 17 Februari 2021. Uji coba mata uang digital ini hanya terbuka untuk mereka yang memiliki nomor identitas China, atau izin tinggal dari Hong Kong, Macau, dan Taiwan.

People's Bank of China telah mengembangkan mata uang digital yang diharapkan berfungsi seperti transaksi melalui berbagai aplikasi pembayaran yang telah ada. Layanan pembayaran mobile yakni Alipay dan Wechat Pay telah menggantikan uang tunai dalam beberapa tahun terakhir sebagai bentuk pembayaran utama oleh konsumen di China.

Berbeda dengan mata uang digital terkenal seperti bitcoin, yang sedang dikembangkan oleh bank sentral China dikendalikan oleh satu kekuatan. Bukan dengan sistem desentralisasi yang dikelola oleh pengguna di seluruh dunia.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Libur Imlek, Anies Baswedan Minta Warga Jakarta Tetap di Rumah

Anies Baswedan. (Foto: Instagram @fery.farhati)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta warganya untuk tetap beraktivitas di rumah saat libur Imlek pada Jumat 12 Februari 2021 mendatang. Anies berkaca pada musim libur panjang sebelumnya yang menyumbang peningkatan kasus Covid-19. 

"Setiap selesai akhir pekan yang panjang masa liburan, kasus Covid-19 selalu naik pada periode satu, dua minggu sesudah liburan itu," kata Anies Baswedan di Jakarta, Jumat (5/2/2021).

Perayaan Imlek yang jatuh pada hari Jumat praktis akan membuat libur panjang karena ditambah dengan Sabtu dan Minggu atau akhir pekan. 

"Karena itu saya mengimbau kepada kita semua untuk memilih berada di rumah, berada di Jakarta, tidak bepergian keluar kota, tidak berlama-lama dalam mobil berjam-jam," ucap Anies. 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga meminta warga Jakarta untuk menahan diri mengunjungi objek wisata.

"Dan tahan diri untuk tak mengunjungi tempat-tempat keramaian. Intinya adalah sebisanya di rumah saja, sebisanya terus kita menjauhi aktivitas-aktivitas yang banyak orang dan hanya bepergian bila ada kebutuhan yang mendasar dan mendesak," katanya.

Hal ini dianggap penting guna terlindung dari paparan virus Corona. Menurutnya, semua orang berpotensi untuk terpapar bila ada aktivitas interaksi yang tinggi.

"Karena itu saya sampaikan pesan untuk melindungi Anda, melindungi keluarga Anda, melindungi lingkungan Anda dan melindungi kita semua," kata Anies.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya