Usai Heboh Isu Hilang, Jack Ma Kini Didepak dari Daftar Pengusaha China

Hilangnya nama Jack Ma dianggap sebagai penghinaan dan kian menunjukkan bahwa miliarder ini tidak disukai oleh pemerintah China.

oleh Andina Librianty diperbarui 03 Feb 2021, 16:00 WIB
Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum yang digelar di Davos, Swiss (18/1/2017) (AP)

Liputan6.com, Jakarta Pendiri Alibaba Group, sekaligus miliarder dunia Jack Ma, kembali menjadi perbincangan. Usai diketahui jika namanya dicoret dari daftar pemimpin pengusaha China yang diterbitkan oleh media pemerintah, Shanghai Securities News.

Hal ini dianggap sebagai penghinaan dan kian menunjukkan bahwa Jack Ma tidak disukai oleh pemerintah China.

Dikutip dari  Channel News Asia, Rabu (3/2/2021), pengusaha terkenal China itu tidak disebutkan di dalam artikel halaman depan yang diterbitkan oleh Shanghai Securities News. Sebaliknya, bos Huawei Ren Zhengfei, Lei Jun dari Xiaomi, dan pendiri BYD Wang Chuanfu dipuji atas kontribusi mereka.

Daftar pengusaha sukses tersebut diterbitkan pada Selasa (2/2/2021), ketika Alibaba melaporkan pendapatan triwulan terbarunya.

Shanghai Securities News mengatakan, beberapa pengusaha yang dipuji pernah berperilaku seperti "pahlawan sembrono" karena berusaha lepas dari sistem ekonomi lama dan kaku.

Namun, mereka kini memimpin kelompok perusahaan yang menghormati aturan pembangunan dan mematuhi aturan pasar.

Hubungan miliarder Jack Ma dan pemerintah China memburuk usai pernyataan Ma pada 24 Oktober 2020. Ketika itu, ia mengecam sistem peraturan China yang berujung pada penangguhan IPO Ant Group senilai USD 37 miliar, hanya beberapa hari sebelum jadwal.

Regulator Negeri Tirai Bambu sejak itu melakukan penyelidikan anti-trust ke sektor teknologi, dan Alibaba dilaporkan mendapatkan banyak tekanan. Selain itu, peraturan yang lebih ketat untuk Ant Group juga sedang dipertimbangkan.

Ma kemudian secara mendadak menghilang dari pandangan publik selama tiga bulan terakhir. Namun beberapa waktu lalu, ia sempat muncul melalui sebuah video berdurasi 50 detik.

 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Sempat Diisukan Hilang, Miliarder Jack Ma Akhirnya Muncul di Publik

Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum yang digelar di Davos, Swiss (18/1/2017) (AP)

Miliarder asal Tiongkok, Jack Ma, akhirnya muncul di publik setelah beberapa bulan seakan menghilang. Namun ia tidak muncul secara langsung, melainkan melalui video untuk sebuah acara.

Jack Ma muncul di dalam sebuah acara virtual bertajuk "Jack Ma Rural Teacher Awards". Informasi ini berasal dari media Global Times milik pemerintah Tiongkok.

Dikutip dari Business Insider, Rabu (20/1/2021), berdasarkan video berdurasi 50 detik tersebut, Ma tampak berbicara dengan 100 guru pedesaan di Tiongkok. Acara Jack Ma Rural Teachers merupakan penghargaan untuk guru-guru berprestasi di wilayah terpencil Tiongkok.

"Baru-baru ini, kolega saya dan saya telah belajar dan berpikir. Kami membuat resolusi yang lebih kuat untuk mengabdikan diri kami pada filantropi pendidikan. Bekerja keras untuk revitalisasi pedesaan dan kemakmuran bersama adalah tanggung jawab generasi pengusaha kita," kata Ma dalam video tersebut, menurut laporan Bloomberg.

Seorang juru bicara Jack Ma Foundation mengatakan kepada Business Insider, bahwa Ma berpartisipasi dalam perayaan online acara tahunan tersebut pada 20 Januari. Namun, waktu dan tanggal pembuatan video tersebut belum dapat diverifikasi.

Jack Ma Tak Menghilang

Sebelumnya, jurnalis CNBC, David Faber, melaporkan bahwa Ma memang sengaja tidak muncul di hadapan publik.

"Dia sengaja tidak terlihat. Anda bisa memperkirakan itu terjadi untuk beberapa waktu," kata Faber.

Sumber mengatakan, Ma hanya tidak ingin mencolok di tengah tindakan keras Partai Komunis terhadap Alibaba dan Ant Group.

"Dia mungkin tidak muncul, tapi dia tidak hilang. Dia belum ditangkap, belum dibawa, ini bukan seperti situasi Chairman Wu," ungkap Faber yang merujuk pada Chairman Anbang Insurance, yang dijatuhi hukuman 18 tahun penjara pada 2018.

Faber mengatakan, Ma kemungkinan berada di Hangzhou yang merupakan wilayah kantor pusat Alibaba. Ma mundur dari operasional perusahaan itu pada 2019.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya