Indonesia Keluarkan Imbauan Resmi untuk WNI Terkait Kudeta Militer di Myanmar

Terkait situasi di Myanmar, pemerintah Indonesia mengeluarkan imbauan resmi untuk WNI.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Feb 2021, 15:37 WIB
Tentara duduk dalam kompleks Balai Kota sehari setelah militer Myanmar merebut kekuasaan, Yangon, Myanmar, Selasa (2/2/2021). Militer Myanmar menahan pemimpin yang terpilih secara demokratis Aung San Suu Kyi dan memberlakukan keadaan darurat satu tahun. (STR/AFP)

Liputan6.com, Yangon - Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan imbauan resmi kepada WNI di Myanmar terkait kudeta militer yang tengah terjadi, melalui unggahan di akun Instagram @safetravel.kemlu

Adapun beberapa imbauan utama yang diberikan kepada WNI di Myanmar agar dapat tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan serta selalu mencermati perkembangan situasi keamanan di sekitar tempat tinggal serta meminimalisasi kegiatan yang tidak diperlukan di luar rumah.

"Menyiapkan persediaan bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya untuk perkiraan kebutuhan selama satu hingga dua minggu ke depan, termasuk obat-obatan dan multivitamin penambah daya tahan tubuh," tulis pernyataan resmi di unggahan akun tersebut. 

Lebih lanjut lagi, WNI di Myanmar juga diimbau untuk selalu membawa tanda pengenal (ID card) atau dokumen resmi (paspor) yang masih berlaku. Hal ini guna memudahkan identifikasi diri apabila terdapat pemeriksaan oleh aparat keamanan. Terkait data diri, WNI juga diminta untuk melakukan pemutakhiran alamat dan identitas diri beserta keluarga pada https://peduliwni.kemlu.go.id.

Load More

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Waspada Terhadap Pengaruh Luar

Tentara Myanmar berjaga di jalan yang dibarikade menuju gedung parlemen di Naypyitaw, Myanmar (2/2/2021). Militer Myanmar menahan pemimpin yang terpilih secara demokratis Aung San Suu Kyi dan memberlakukan keadaan darurat satu tahun. (AP Photo)

Pemerintah Indonesia juga menegaskan agar WNI dapat menghindari upaya dari golongan/komunitas/individu tertentu yang ingin mempengaruhi dan mengajak untuk melakukan kegiatan ataupun ikut memberikan komentar yang berpotensi mengganggu keamanan publik serta lingkungan.

"Meningkatkan komunikasi antar warga dan meningkatkan perhatian terhadap keberadaan masing-masing rekan dan/atau keluarga," sambung pernyataan tersebut. 

Serta mengingat penyebaran COVID-19, WNI tetap diminta untuk menaati protokol kesehatan serta arahan pemerintah setempat yang berlaku. 

3 dari 3 halaman

Infografis Kudeta Militer di Myanmar:

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya