PDIP Rayakan Harlah ke-95 NU, Gus Nabil: Perkuat Islam dan Nasionalisme

PDIP akan ikut memperingati Harlah ke-95 NU yang diselenggarakan Minggu, 31 Januari. Serangkaian acara akan digelar di Kantor DPP PDIP secara virtual dengan mengangkat tema Rumah Nusantara.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 31 Jan 2021, 12:49 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi sambutan dalam Harlah ke-73 Muslimat NU di SUGBK, Jakarta, Minggu (27/1). Jokowi juga berpesan agar tetap menjaga persaudaraan menghadapi Pemilu 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) Muchammad Nabil Haroen atau yang dikenal dengan Gus Nabil menyambut baik PDIP yang akan ikut merayakani Hari Lahir (Harlah) ke-95 NU, pada Minggu 31 Januari 2021 besok.

Menurut Gus Nabil, keikutsertaan PDIP dalam memperingati Harlah NU itu merupakan bentuk soliditas yang dapat memperkuat nilai-nilai Islam dan nasionalisme di Indonesia.

"Dalam Harlah Ke-95 NU ini, PDI Perjuangan memperingati Harlah NU dengan sangat meriah. Terima kasih PDI Perjuangan yang memberi dukungan untuk terus menguatkan relasi Islam-nasionalisme. Mari kita terus kawal NKRI, menjaga Indonesia," ujar dia dalam keterangannya, Sabtu (30/1/2021).

PDIP akan ikut memperingati Harlah ke-95 NU yang diselenggarakan besok. Serangkaian acara akan digelar di Kantor DPP PDIP secara virtual dengan mengangkat tema Rumah Nusantara. Gus Nabil melihat tak sedikit pejabat eksekutif maupun legislatif PDIP yang juga merupakan kader NU.

NU lima tahun lagi akan berusia satu abad. Hal itu menurut Gus Nabil merupakan pencapaian yang luar bisa, mengingat NU mengalami berbagai dinamika dalam setiap zamannya.

"NU jelas terbukti setia mengawal NKRI, menguatkan ke-Indonesiaan dan kebangsaan. Pengabdian NU bukan pada kekuasaan pemerintahan, tetapi dukungan yang kuat kepada negara serta mengabdi untuk bangsa. Ini karena NU juga turut memperjuangkan kemerdekaan," paparnya. 

Menurut Gus Nabil, NU pun saat ini ikut bergerak aktif mencari solusi dalam penanganan pandemi Covid-19 dan bencana alam yang akhir-akhir ini menerpa Indonesia. Selain itu, NU juga memperkuat solidaritas global.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

NU Akan Terus Bersinergi

Bagi Gus Nabil yang terpenting saat ini memperkuat Islam dan nasionalisme. Ketika demokrasi ala Amerika Serikat mendapat kritikan keras serta ujian dari berbagai pihak, Indonesia tetap menjaga tradisi politik demokratis yang bersanding dengan nilai-nilai agama.

Meski demikian, Gus Nabil menyadari masih banyak tantangan dalam negeri yang harus dibenahi. Seperti ekstremisme, terorisme, dan ancaman radikalisme dari kelompok-kelompok yang selama ini ingin mengganti dasar ideologi negara.

"Pancasila jelas menjadi dasar penting, sebagai jiwa bangsa. Maka, memperkuat harmoni Islam dan nasionalisme menjadi keharusan. Bahwa warna Indonesia terhampar dalam bendera Merah Putih, yang melambangkan nasionalis-religius," kata Gus Nabil.

Dia pun memastikan NU akan terus bersinergi dengan kelompok-kelompok yang setia dengan NKRI. NU juga akan terus mengawal negara untuk membersihkan birokrasinya dari kelompok radikalis.

"Selain itu, NU juga mendorong kadernya mewarnai partai-partai yang sejalan dengan garis perjuangan NU, untuk mengawal perjuangan politik," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya