Wakaf Bisa Jadi Penopang Ekonomi Nasional

Pemerintah akan meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang sekaligus meresmikan Brand Ekonomi Syariah.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2021, 10:14 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi sambutan saat meresmikan Bank Wakaf Mikro di Serang, Banten, Rabu (14/3). Ini merupakan program pemberian aset-aset negara kepada baik ormas, pesantren, atau individu. (Liputan6.com/Pool/Biro Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang sekaligus meresmikan Brand Ekonomi Syariah. Peluncuran ini akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Negara, Jakarta.

Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Afdhal Aliasar menyampaikan, gerakan ini adalah suatu kolaborasi antara KNEKS, Bank Indonesia serta seluruh stakeholder terkait lainnya.

"Menjadi pekerjaan rumah bersama bagaimana gerakan itu bisa nyata, bisa dikembangkan di tempat masing-masing, di lembaga-lembaga wakaf, di KNEKS dan seluruh anggota yang lain," katanya dalam sambutan, Senin (25/1/2021).

Dia mengatakan, dengan peluncuran ini maka pemerintah berkeinginan besar agar KNEKS bisa menjadi tempat untuk berkolaborasi. Sebab, dengan kolaborasi yang baik diharapkan wakaf akan menjadi penopang ekonomi Indonesia ke depan.

"Insya Allah gerakan ini menjadi tonggak yang kuat dalam wakaf ke depannya," kata dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Potensi Wakaf di Indonesia Capai Rp 180 Triliun

Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) sekaligus Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES, Ma'ruf Amin terus mendorong pengembangan dana sosial syariah di tanah air. Khususnya melalui wakaf.

Mengingat wakaf dianggap mempunyai nilai ekonomi fantastis jika mampu dikelola dengan baik. Dia mencatat, saat ini potensi wakaf hingga mencapai Rp 180 triliun sebagaimana yang dilaporkan Badan Wakaf Indonesia (BWI).

"Sebagai bagian dari ekonomi dan keuangan syariah kita dorong dan diupayakan salah satu satu potensi besar dana sosial ini adalah wakaf. Padahal, menurut Badan Wakaf Indonesia atau BWI potensi wakaf sangat besar mencapai 180 triliun per tahun," ucapnya dalam Webinar Masyarakat Ekonomi Syariah 7th Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF), Sabtu (23/1).

Bahkan, kata Maruf, potensi nilai wakaf di tanah air bisa bertambah lebih besar lagi. Mengingat mayoritas penduduk Indonesia ialah muslim dan banyaknya populasi kelompok diaspora yang dikenal memiliki sifat kedermawanan tinggi.

"Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim masyarakat Indonesia juga dikenal memiliki tingkat kedermawanan tinggi. Potensi akan semakin besar apabila kita dapat menarik partisipasi diaspora Indonesia di luar negeri," terangnya.

Maka dari itu, dia meminta stakeholders terkait untuk lebih bekerja keras dalam memaksimalkan potensi nilai wakaf yang begitu besar. Tak hanya itu, perbaikan tata kelola dana wakaf agar menjadi lebih profesional juga dinilai penting.

"Ini dalam rangka menggelorakan wakaf di kalangan masyarakat," tambahnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya