Bupati Gorontalo: Menolak Divaksin Tinggal di Hutan Saja

Berhasil atau tidaknya vaksinasi Covid-19, bakal menentukan kapan pandemi Covid-19 selesai.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 12 Jan 2021, 23:00 WIB
Bupati Kabupaten Gorontalo/ Foto: Humas (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Terkait program vaksinasi Covid-19, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengaku belum akan menerapkan denda bagi masyarakat yang menolak divaksin. Pihaknya terlebih dahulu bakal melakukan pendekatan persuasif, melakukan sosialisasi, memberikan informasi yang utuh tentang pentingnya vaksinasi Covid-19.

"Di Jakarta denda 5 juta, di Kabupaten Gorontalo sendiri belum ada. Tapi kalau menolak divaksin tinggal di hutan saja," katanya.

Program vaksinasi menjadi gawe nasional yang butuh dukungan banyak pihak. Pasalnya berhasil atau tidaknya vaksinasi Covid-19, bakal menentukan kapan pandemi Covid-19 selesai.

Nelson meminta seluruh pejabat, dokter, perawat, bidan, apoteker, tokoh adat, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat, menjadi garda terdepan dalam menyosialisasikan pentingnya vaksinasi Covid-19 di Gorontalo.

"Peran para pejabat daerah juga penting dan harus jadi contoh, kalau sudah ada contoh dari para pejabat divaksin, yakin dan percaya," katanya.

Pantauan Liputan6.com di lapangan, masih banyak warga yang mengaku masih takut jika harus disuntik vaksin Covid-19 saat ini. Hal ini menjadi tantangan media untuk terus memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi Covid-19. Apalagi kini banyak hoaks seputar vaksin Covid-19 yang berseliweran di media sosial.  

 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Infografis

Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya