Berhasil Tangani Satu Kasus Infeksi, Ini Upaya Pencegahan COVID-19 di Pesantren Darunnajah

Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Dr. KH. Sofwan Manaf, M.Si. menyampaikan cara pencegahan COVID-19 di lingkungan pesantrennya.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 16 Okt 2020, 20:00 WIB
Kegiatan di Pesantren Darunnajah Jakarta (1/5/2020). Foto: Instagram darunnajah_jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Dr. KH. Sofwan Manaf, M.Si. menyampaikan cara pencegahan COVID-19 di lingkungan pesantrennya. Salah satunya one gate system atau sistem satu pintu.

One gate system ini artinya semua masyarakat yang sudah sehat di dalam pesantren itu tidak boleh keluar masuk pesantren,” ujar Sofwan dalam konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jumat (16/10/2020).

Upaya kedua adalah menerapkan sanksi pada siapa pun yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

“Yang kedua ini harus ada disiplin di lingkungan pesantren jadi sifatnya memaksa. Contohnya jika tidak pakai masker maka akan dikenakan sanksi Rp 250.000. 50 persen untuk pelapor dan 50 persen untuk lembaga.”

Peraturan ini berlaku untuk semua masyarakat Pesantren Darunnajah baik santri, guru, maupun pengelola.

 “Memang mengubah perilaku dari yang tidak siap menjadi siap ini kalau di pesantren memang harus dipaksa.”

Upaya selanjutnya adalah menerapkan gaya hidup bersih sehat, olahraga, dan mengurangi kegiatan agar tidak terlalu padat.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Sempat Ada Satu Kasus

Sofwan menyampaikan, Pesantren Darunnajah terdiri dari 17 kampus yang tersebar di beberapa daerah. Hingga kini masih ada 2 kampus yang belum memulai kegiatan belajar mengajar yaitu kampus Jakarta dan kampus Bogor.

Sedang, 15 kampus lainnya dengan total sekitar 8.000 santri sudah memulai kegiatan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti disebutkan di atas.

Ia juga mengatakan sempat ada satu kasus di lingkungan pesantren yang membuat semua penghuni pesantren harus dites.

“Di salah satu kampus sempat ada satu kasus karena salah satu keluarga santri ada yang kena (COVID-19) dan ternyata santrinya juga kena. Satu pesantren akhirnya dites semua oleh dinas kesehatan. Setelah itu tidak ada lagi yang terjangkit. Hanya satu itu pun karena bawaan dari rumah," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19

Infografis Klaster Covid-19 27 Kantor Kementerian. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya