PSBB Ketat, Jumlah Pemakaman Secara Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Berkurang

Petugas penggali kubur di TPU Pondok Ranggon Imang Maulana mengatakan, meski terjadi penurunan jumlah jenazah yang dimakamkan tapi petugas tetap bersiaga selama 24 jam.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 15 Okt 2020, 01:17 WIB
Petugas mengubur peti jenazah berisi korban virus corona COVID-19 ke sebuah pemakaman di Jakarta, Rabu (15/4/2020). Hingga sore ini, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sebanyak 5.136 positif, 446 sembuh, dan 469 meninggal dunia. (Bay ISMOYO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Komandan Regu Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) TPU Pondok Ranggon, Nadi, menyatakan, jenazah yang dimakamkan secara protokol COVID-19 di TPU Pondok Ranggon berkurang dua pekan terakhir.

"Sebelum ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kedua (14 September hingga 11 Oktober 2020) biasanya yang dimakamkan bisa 40 jenazah sehari," kata Nadi dikutip dari Antara, Jakarta, Rabu (14/10/2020).

Namun, dalam dua pekan terakhir, jumlah jenazah yang dimakamkan berkurang rata-rata separuhnya dalam sehari.

Bahkan pada Jumat (11/10/2020), Nadi bersama sejumlah rekan seprofesi hanya memakamkan 15 jenazah bertempat di lahan baru Blok 4 pada bagian paling belakang TPU Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung.

Namun pada Selasa (13/10/2020), jumlahnya kembali meningkat sebanyak 23 jenazah yang dimakamkan secara COVID-19.

Petugas penggali kubur di TPU Pondok Ranggon Imang Maulana mengatakan, meski terjadi penurunan jumlah jenazah yang dimakamkan tapi petugas tetap bersiaga selama 24 jam.

"Sejak September awal ke pertengahan itu yang lonjakannya drastis. Saat itu ada empat regu yang memakamkan sampai 900-an jenazah di TPU Pondok Ranggon," katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Selalu Siaga

Imang mengatakan lahan baru di Blok 4 diperkirakan sanggup menampung hingga 600 jenazah COVID-19.

"Kapan pun ada informasi jenazah diangkut oleh ambulans datang ke TPU, maka kami siap untuk menguburkan," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan mengatakan laju kematian pasien COVID-19 di Jakarta menurun bila dibandingkan dengan angka prediksi tanpa PSBB ketat mencapai 28 orang per hari.

Namun pada realisasi, kata Anies, saat ini laju kematian mencapai 18 orang per hari."Walaupun demikian, kematian harus dilihat dari angka absolut dan ditekan serendah mungkin hingga angka 0," katanya.

Untuk jumlah kasus meninggal akibat COVID-19 dalam sepekan terakhir di Jakarta sebanyak 187 orang. Sedangkan pekan sebelumnya sebanyak 295 orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya