Kemendikbud Minta Guru Lakukan Kegiatan Belajar yang Kreatif

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengajak siswa untuk berkegiatan dengan aman selama pandemi COVID-19.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 15 Sep 2020, 03:19 WIB
Pelajar saat kegiatan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan memanfaatkan Jak Wifi di Balai Warga RW 02 Kelurahan Galur, Jakarta, Jumat (4/9/2020). Program internet gratis dari Pemprov DKI itu untuk pelajar di permukiman padat penduduk yang kesulitan mengakses internet. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengajak siswa untuk berkegiatan dengan aman selama pandemi COVID-19. Hal ini dilakukan agar siswa tetap mendapatkan hak belajar namun juga sehat.

"Saya ingatkan, agar satuan pendidikan dan dinas pendidikan melakukan kegiatan dengan aman agar dalam memenuhi hak belajar anak, mereka tetap sehat dalam beraktivitas," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Jumeri seperti dikutip dari Antara, Senin (14/9/2020).

Jumeri mendorong agar para pemangku kepentingan pendidikan saling berkolaborasi untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang kreatif, sesuai dengan kondisi daerahnya. Pendidikan bukan semata tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan kerja bersama seluruh pihak.

"Kepada guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan, lakukan ikhtiar kreatif di tingkat daerah, saya titip betul agar ketertinggalan pembelajaran bisa dikurangi seminimal mungkin," tambah dia.

Ia melanjutkan, melalui kegiatan yang menarik, seluruh warga pendidikan dapat saling menginspirasi praktik baik untuk diterapkan maupun dikembangkan di sekolah lain.

Satuan pendidikan dapat menciptakan kegiatan yang kreatif dan inovatif, seperti gelar diskusi virtual antarsekolah pada satu wilayah.

Selain menjadi ajang bagi anak-anak untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan, kesempatan untuk berbagi praktik baik diyakini Jumeri mampu menginspirasi sekolah lain untuk berbuat hal yang sama.

"Bayangkan setiap satu kecamatan punya satu praktik baik, maka jika kegiatan itu melibatkan 20 kecamatan maka anak-anak kita akan membawa 20 praktik baik untuk diterapkan di sekolah," kata dia.

Hal tersebut diutarakan Jumeri dalam kegiatan Organisasi Kepemimpinan Tingkat SMP secara virtual.

"Sebagai modal strategis yang harus dimiliki, butuh proses yang panjang bagi seorang manusia untuk menjadi pemimpin yang ideal. Sebab, menyikapi perkembangan zaman, pemimpin saat ini berperan membawa bangsanya keluar dari krisis dan unggul dalam persaingan global," terang dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Beri Kesempatan Siswa Berkiprah

Menurut Jumeri, seseorang yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mempunyai dua tugas besar. Selain sebagai peserta didik yang bertanggung jawab untuk mencetak prestasi, juga harus mampu mengurus organisasi di sekolah, berkomunikasi dengan efektif, serta mengelola kegiatan dan mengorganisir teman-temannya.

"Kepada bapak dan ibu guru saya sampaikan, beri kesempatan anak-anak kita berkiprah. Beri mereka kepercayaan untuk mengelola kegiatan, agar lebih terasah kecakapan mereka dalam berkomunikasi," harap dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya