Wall Street Menguat Ditopang Perkembangan Positif Vaksin Corona

Bursa saham di Amerika Serikat menguat pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) ditopang berita positif vaksin virus corona.

oleh Athika Rahma diperbarui 16 Jul 2020, 06:45 WIB
Reaksi pasar negatif terhadap penyelesaian utang Yunani membuat indeks saham Dow Jones merosot 348,66 poin ke level 17.598.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Amerika Serikat menguat pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) ditopang berita positif vaksin virus corona dan seperempat ledakan dari Goldman Sachs.

Dikutip dari CNBC, Kamis (16/7/2020), Dow Jones Industrial Average ditutup naik 227,51 poin atau 0,9 persen menjadi 26.870,10. Ini menjadi kenaikan harian keempat beruntun bagi Dow Jones.

Kemudian, S&P 500 naik 0,9 persen menjadi 3,226.56. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,5 persen dan ditutup pada level 10.550,49. Russell 2000, yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil, juga rally 3,5 persen untuk kenaikan satu hari terbesar sejak awal Juni.

Data yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine menunjukkan vaksin virus corona Moderna menghasilkan respons kekebalan yang kuat, atau menetralkan antibodi, pada semua 45 pasien dalam uji coba tahap awal pada manusia. Berita itu mengirim saham Moderna naik 6,9 persen

Saham langsung melonjak terkait dengan pembukaan kembali ekonomi. Saham American Airlines, United Airlines, dan Royal Caribbean Cruise Lines naik lebih dari 14 persen. Gap melonjak 12,7 persen dan Kohl naik lebih dari 9 persen.

"Penyembuhan atau vaksin COVID-19 adalah peristiwa biner untuk pasar," kata Tom Lee, Pendiri dan Kepala Penelitian di Fundstrat Global Advisors dalam sebuah catatan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kasus Corona di AS

Aktivitas pedagang saat kawasan Pecinan sepi pengunjung di Los Angeles, California (13/2/2020). Kawasan Pecinan di Los Angeles dihindari wisatawan di tengah merebaknya virus corona COVID-19. Terlebih setelah 15 kasus virus corona dikonfirmasi di Amerika Serikat. (AFP/Mark Ralston)

Beberapa negara, termasuk California, harus menghentikan tindakan pembukaan kembali karena kasus coronavirus terus meningkat.

Jumlah kasus yang dikonfirmasi di AS berjumlah lebih dari 3,4 juta dan kematian telah melampaui 136.000, menurut Universitas Johns Hopkins.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya