China Bakal Suntik Tentaranya Vaksin Corona COVID-19 Ad5-nCoV

Militer China akan mencoba vaksin Virus Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Jul 2020, 09:01 WIB
Dalam lawatannya ke Indonesia pada 2-3 Oktober 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan konsep Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 atau 21st Century Maritime Silk Road

Liputan6.com, Beijing - Prajurit militer akan menjadi kelompok pertama yang mendapatkan vaksin Virus Corona (COVID-19) buatan China. Vaksin yang akan diberikan adalah Ad5-nCoV.

Dilaporkan Fortune, Rabu (1/7/2020), vaksin itu dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi China, CanSino Biologies. Ad5-nCoV sukses lolos uji klinis Tahap I dan II, serta mendapat profil keselamatan yang baik.

Chairman CanSino Biologies, Yu Xuefeng, berkata bahwa Komisi Militer Pusat China telah memberikan vaksinnya persetujuan selama satu tahun. Meski demikian, ia menjelaskan bahwa uji klinis ini baru menunjukan potensi melawan Virus Corona COVID-19.

Cansino Biologies berkata persetujuan militer belum memastikan bahwa Ad5-nCoV bisa digunakan secara komersial di masa yang akan datang.

Pengembangan Ad5-nCoV mengembangkan vaksi ini bersama Akademi Ilmu Kedokteran Militer yang dikelola oleh militer China. Sebelumnya, keduanya berkolaborasi mencari vaksin Ebola.

Ad5-nCoV merupakan vaksin Corona COVID-19 andalan China. Vaksin itu menjadi yang pertama di dunia dalam memulai uji klinis pada 16 maret lalu.

China juga memiliki dua kandidat vaksin lain yang memulai uji kepada manusia. Salah satunya dari perusahaan BUMN di Wuhan yang bergerak di bidang biologi, satu lagi dikembangkan oleh Sinovac yang berbasis di Beijing.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

WHO: Ada 17 Kandidat Vaksin Corona COVID-19

Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Per hari Minggu kemarin, WHO berkata ada 17 kandidat vaksin Corona COVID-19 yang berada dalam tahap evaluasi klinis. Ada pula 131 vaksin lainnya yang berada di tahap pre-clinical.

Hingga kini, ada 10,3 juta kasus Virus Corona COVID-19 di dunia. Sebanyak 5,2 juta pasien sembuh dan 506 ribu lainnya meninggal dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya